CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Inspektur Jenderal Kementerian
Pertanian (Kementan), Jan S Maringka memastikan stok beras akan aman selama
Ramadan dan Idul Fitri nanti.
Hal ini diungkapkannya saat panen raya di Kelurahan Taroada,
Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (5/3/2023).
Jan Maringka secara langsung ikut memanen padi menggunakan
alat pasca panen Combine Harvester dengan turut didampingi oleh Bupati Maros,
Inspektur lingkup Kementerian Pertanian, Forkopimda Kabupaten Maros, Kepala
Balai Karantina Pertanian Makassar serta jajaran Dinas Pertanian Provinsi
Sulawesi Selatan.
“Kegiatan hari ini
merupakan bagian dari Panen Raya di Kabupaten Maros. Kementerian Pertanian akan
mencanangkan kegiatan Panen Raya sebanyak 1.000.000 hektar yang salah satunya
merupakan Provinsi Sulawesi Selatan. Panen kali ini dilakukan di daerah
perbatasan perkotaan, dengan satu pesan bahwa di daerah perbatasan perkotaan
seperti ini ada komitmen yang begitu besar dari pemerintah daerah untuk
mempertahankan lahan pertanian padi dari alih fungsi," jelas Jan Maringka.
Panen raya yang berlangsung pada bulan Maret di wilayah
Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Maros dengan prediksi produktivitas
rata – rata sebesar 5,2 ton per hektar dengan total areal panen seluas 12.420
hektar.
Hasil yang cukup signifikan tersebut menjadikan Kabupaten
Maros menjadi salah satu sentra penyumbang stok beras nasional khususnya di
Sulawesi Selatan.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan beras terbesar
di kawasan Indonesia Timur, serta merupakan penghasil beras terbesar ke-4 di
Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Berdasarkan data ATAP tahun 2022, jumlah produksi gabah
mencapai 5,36 juta ton GKG atau jika dikonversikan menjadi beras dengan
produksi mencapai 3,08 juta ton.
Produksi beras tahun 2022 tersebut mengalami kenaikan
sebanyak 154,7 ribu ton atau 5,29% dari produksi beras tahun 2021.
Dalam kesempatan panen raya bersama Kelompok Tani Sipattuju
pada hamparan seluas 40,8 ha dengan prediksi produktivitas diatas 7 ton per
hektar atau dengan produksi mencapai 285,6 ton.
Selain itu, di Kabupaten Matos memiliki Program Yess untuk
mewujudkan petani - petani milenial, karena kita memiliki keyakinan bahwa
Pemuda harus tetap Bertani.
Dalam kesempatan yang sama salah satu perwakilan petani, H.
Baso Hasan menyampaikan bahwa bantuan Kementerian Pertanian diantaranya berupa
alsintan, benih dan saprodi sangat mendukung dan bermanfaat bagi peningkatan
produksi dan produktivitas padi di wilayahnya.