CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Presiden Direktur dan CEO Kalla
Group Kalla, Solihin Kalla mengungkapkan seorang pengusaha atau
entrepreneurship harus selalu berkreasi di tengah gelombang krisis yang terjadi.
Bahkan menurutnya, krisis itu adalah suatu kenikmatan
tersendiri bagi pengusaha.
"Jadi kalau orang bilang krisis, inilah saatnya bahwa
pengusaha berkreasi, biasanya di setiap krisis itu adalah kenikmatan bagi
pengusaha, saatnya berkreasi saatnya shifting (bergerak). Di saat krisis itulah
kita (pengusaha) harus berkreasi," kata Solihin Kalla saat menjadi
narasumber di CEO Business Forum (CBF) 2022 di Saoraja Wisma Kalla, Jalan Jend
Sudirman Makassar, Selasa (4/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Solihin menceritakan sedikit tentang
perjalanan Kalla Group mengembangkan usahanya. Dia mengatakan bahwa Kalla Group
hari ini tiba-tiba harus menjadi bintang, menjadi anak gadis yang sangat di
lirik orang-orang (investor).
"Kami sekarang fokus di green energy yang tadinya kami
dari awal adalah pedagang dan penjual mobil dan pada satu saat pertengahan 1990
Kalla Group itu menjadi partner daripada Telkomsel untuk membuat jaringan kabel
sambungan telepon dari Bali Sampai Papua," ujarnya.
"Harapannya adalah setiap rumah harus punya telepon,
pada saat diakhir 1990 kami merasa bahwa teknologi begitu kencang dan terjadi
perubahan dari wayer telepon jadi wireless dan di awal 2000 kita mengambil
keputusan bahwa kita behenti dari bisnis ini dan kita bergeser,"
sambungnya.
Setelah mencari ide keras ini, lanjut Solihin, dapatlah yang
distrubsinya sangat kecil dan teknologi bisa
bertahan sampai 100 tahun.
"Dapatlah 1 ide bahwa pembangkit listrik tenaga air ini
yang bisa sangat bertahan dan Indonesia, punya banyak alam yang mendukung dan
teknologi PLTA ini sudah ada sejak 100 tahun yang lalu tidak berubah dan kabel
listrik tegangan tinggi pun pasti tidak akan berubah sampai 100 tahun lagi atau
listrik tidak akan berubah jadi wireless," tuturnya.
Sehingga mulai dari 2002-2003 Kalla Group mulai membangun
projek dan dapatlah projek PLTA di Poso. "Sampai sekarang kita sudah
membangun sampai dengan 600 Mega Watt dan 2 tahun lagi Insya Allah kita akan
mempunyai 1,2 Giga Watt pembangkit listrik tenaga air," jelasnya.
Olehnya itu, ia mengaku jika itulah yang sangat membanggakan
karena ini adalah karya anak bangsa sendiri.
"Karya kita sendiri dan dibiayai oleh Himpunan Bank
Milik Negara (Himbara) dan kebanggaan kami bahwa Kalla Group adalah
satu-satunya swasta yang mengembangkan, membuat, mengoperasikan dan memiliki
PLTA tersebar di Indonesia," ucapnya.
Namun kata dia, hal itu membuat Kalla Group agak galau karena
banyak perusahaan dari luar yang ingin meminang untuk bekerja sama.
"Jadi saya hanya memberikan semangat bahwa kita tidak
boleh tidak percaya diri karena selama ini kita tidak percaya diri harus
mengajak investor dari luar tapi yang harusnya kita tunjukkan apa yang kita
miliki dan harusnya menawarkan apa yang punya bukan malah kita yang meminta
orang untuk kerja di tempat kita," jelasnya.
"Jadi sebagai swasta kita harus tetap semangat dan
tidak ada ketidakpastian kita harus pasti karena pengusaha adalah suatu
kepastian," tutupnya.
Laporan: Darsil Yahya