CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ancaman "virus zombie" yang ditimbulkan dari mikroba purba membuat ilmuwan cemas.
Sejak akhir 2023 lalu, tim peneliti dari Rusia, Jerman, dan Prancis sedang memeriksa 'virus zombie' yang berasal dari permafrost di Siberia, Rusia.
Ahli genom Jean-Michel Claverie dan ilmuwan material Chantal Abergel menemukan beberapa megavirus permafrost, salah satunya berasal dari 48.500 tahun yang lalu.
"Strain mikroba Methuselah ini, atau yang juga dikenal sebagai virus zombie, telah diisolasi oleh para peneliti yang telah menimbulkan kekhawatiran bahwa keadaan darurat medis global baru dapat dipicu, bukan oleh penyakit yang baru dikenal dalam ilmu pengetahuan, melainkan oleh penyakit dari masa lalu," demikian laporan The Guardian, melansir Antaranews, Senin (29/1).
Ahli virus dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, Marion Koopmans mengatakan risiko nyata bahwa mungkin ada virus dari kutub yang mampu memicu wabah penyakit, kemungkinan seperti bentuk polio kuno.
Permafrost adalah jenis tanah atau sedimen yang tetap membeku selama sebagian besar tahun, biasanya selama setidaknya dua tahun berturut-turut. Ditemukan di daerah dingin seperti Kutub Utara dan Antartika, permafrost mengandung es, tanah, dan bahan organik.
Kondisinya yang membeku memiliki peran penting dalam melestarikan peninggalan tumbuhan dan hewan purba.
Meski saat ini virus tersebut masih membeku, namun suhu global yang terus meningkat menjadi ancaman bagi permafrost. Jika es di kutub mencair dapat melepaskan karbon dan metana yang tersimpan, sehingga memperparah perubahan iklim.