CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto kepada Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Kepulauan Selayar atas bantuan dan upaya penyelamatan korban kapal tenggelam KLM Kasman Indah 06.
"Atas nama keluarga korban dan Pemda Jeneponto kami ucapkan Terima kasih kepada Pemda dan masyarakat Selayar atas kepedulian dan perhatiannya terhadap warga kami yang mengalami musibah kapal tenggelam di laut Selayar," kata Paris Yasir, Wakil Bupati Jeneponto.
Ungkapan ini disampaikan Paris Yasir secara langsung kepada Bupati Basli Ali saat jamuan santap malam di Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Selayar, Rabu (29/12).
Dalam kesempatan tersebut Wabup Jeneponto juga menyampaikan harapan agar lima korban selamat, sehat dan secepatnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga, dan enam korban lainnya segera ditemukan.
Sementara itu Bupati Basli Ali menuturkan bahwa lima warga Kabupaten Jeneponto yang selamat saat ini berada di Pulau Bonerate dalam penanganan Pemerintah Kecamatan.
"Lima korban selamat itu kini ditampung di Polsek Pasimarannu, sementara korban lainnya yang belum ditemukan terus dilakukan koordinasi dan upaya pencarian, apapun yang dilakukan Pemda dan masyarakat Selayar pada prinsipnya adalah wujud kepedulian sesama manusia," ucap Bupati Basli Ali.
Senada dengan itu sebelumnya, Wakil Bupati Kepulauan Selayar Saiful Arif pada rapat koordinasi bersama Wakil Bupati Jeneponto (27/12) pagi, menjelaskan bahwa menyikapi musibah yang menimpa warga Jeneponto yang mengalami kecelakan laut, berbagai upaya telah dilakukan Pemda Selayar dan masyarakat setempat termasuk pemberian bantuan kepada lima korban selamat.
Melalui Pos SAR telah ada upaya pencarian terhadap enam korban yang belum ditemukan. Pemda Selayar juga telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Provinsi, TNI - Polri, kordinasi yang dilakukan bukan hanya secara internal namun juga melakukan koordinasi sampai ke SAR provinsi dan SAR Maomere NTT dan SAR Bau-Bau.
KLM Kasman Indah 06 dengan 11 orang awak kapal yang keseluruhannya adalah warga Jeneponto, berangkat dari Pelabuhan Reok, Nusa Tenggara Timur dengan tujuan Kabupaten Jeneponto, namun saat melintas di perairan Selayar kapal dihantam ombak besar disertai angin kencang menyebabkan lambung kapal bocor dan akhirnya kapal tenggelam.