CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Satgas Antimafia Bola melakukan
pemeriksaan terhadap wasit yang menjadi perangkat pertandingan, baik Liga 1,
maupun kompetisi lainnya di kancah sepakbola Tanah Air.
Dari pengakuan para wasit ini, sejumlah klub terlibat dalam
permainan pengaturan skor. Namun, ada beberapa klub yang pelit terhadap wasit
alias tidak memberikan “sesuatu”.
Wakil Satgas Antimafia Bola, Brigjen Krishna Murti, melalui
akun Instagramnya, Kamis (21/2/2019), membeberkan beberapa klub yang dinilai “bersih”,
salah satunya PSM Makassar.
Krishna menyebutkan, para pengadil di lapangan hijau ini mengatakan
bahwa PSM adalah “klub pelit ke wasit”. Selain PSM, Karomisinter Divhubinter
Polri itu juga mengatakan bahwa ada klub lain yang juga jauh dari “permainan
atur skor”.
Dua klub ini adaalah Persipura Jayapura dan Persib Bandung.
“Menurut salah satu wasit yang diperiksa: Klub ini juga
merupakan salah satu klub yang ‘pelit tidak pernah kasih wasit,” tulisnya. “Pertahankan
terus Pace Pace Jayapura.”
Hal senada juga disampaikan wasit tentang Persib Bandung. Kata
wasit tersebut, khusus untuk tahun 2018 kemarin, Persib Bandung sama sekali
tidak mau kasih apapun ke wasit.
“Wasit ditanya kenapa Cuma sebut 2018?? Dia bingung jawabnya,”
tambah Krishna. “Setidaknya klub ini mau berubah.”
Dalam acara Mata Najwa bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 4:
Darurat Sepak Bola" yang disiarkan Trans 7 tadi malam, Rabu (20/2/2019),
seorang nara sumber dari perangkat pertandingan dengan identitasnya dirahasiakan
yang diwawancara eksklusif Najwa Shihab menyebutkan bahwa banyak pertandingan Liga
1 2018 yang diatur.
Nara sumber ini secara gamblang menyebutkan keterlibatan
perangkat pertandingan, dewan wasit, hingga anggota Executive Committee (Exco)
PSSI dalam pengaturan skor. Ia menyebutkan, biasanya perangkat pertandingan
melakukan pengaturan skor itu dapat orderan dari Komite Wasit berdasarkan permintaan
dari anggota Exco.