CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kurban adalah sunnah yang sangat
dianjurkan kepada ummat muslim yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya,
biasa disebut dengan sunnah muakkad, sebagai mana dalam hadits riwayat Ibnu
Majah dari Abu Huraira. Hewan yang disembelih sebagai kurban umumnya sapi,
kambing atau domba.
Perintah berkurban termaktub dalam surah Al-Kautsar yang artinya:
“Sesungguhnya kami
telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah
yang terputus.” (QS Al-Kautsar ayat
1-3)
Isi kandungan surah Al-Kautsar atau makna surah ini sendiri
disarikan dalam tafsir Al-Quranil'adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al-Munir
karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, tafsir Fi-Zilalil Qur'an karya Sayyid Qutb dan
tafsir dan tafsir Azhar karya Buya Hamka mengutip laman umma.i.
1. Menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan nikmat yang banyak
kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Nikmat yang banyak itu antara
lain adalah keturunan yang banyak dan telaga Al-Kautsar di surga kelak.
2. Memberikan arahan kepada Rasulullah untuk mensyukuri
nikmat yang banyak itu dengan shalat dan kurban, yakni shalat dengan ikhlas
karena Allah dan kurban yang dipersembahkan kepada-Nya semata.
3. Surah ini juga memberitakan bahwa orang-orang yang
membenci Rasulullah, merekalah orang-orang yang abtar, yakni terputus dari
kebajikan dan rahmat Allah.
Ayat kedua pada surah
menjelaskan tentang perintah
kepada Rasulullah untuk mendirikan shalat dan berkurban dengan niat yang ikhlas
semata karena-Nya dan dipersembahkan hanya kepada Allah swt. Hal ini dilakukan
sebagai rasa syukur terhadap nikmat yang
begitu melimpah yang diberikan.
Melansir dari website resmi Kementerian Agama Republik
Indonesia tentang makna kurban,
(19/6/2023).
1. Pelaksanaan kurban mengandung makna simbolik menyembelih
sifat-sifat kehewanan seperti keserakahan dan kerakusan yang merusak kehidupan
manusia baik secara pribadi maupun maupun kolektif, serta menodai kemuliaan
sifat manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi.
2. Ibadah kurban juga merefleksikan ketaatan manusia kepada
syariat Allah Penguasa Tunggal di alam semesta. Dalam Al-Qur'an surah Al-Hajj
ayat 37 dinyatakan bukanlah daging hewan kurban dan darahnya itu yang sampai
kepada Allah, tetapi yang sampai kepadanya ialah ketakwaan umat yan berkurban
3. Mengajarkan banyak hikmah untuk kemajuan umat. Salah satu contoh konkrit, permintaan hewan kurban setiap tahunnya membangkitkan kesadaran umat untuk mengembangkan industri peternakan halal dan mewujudkan swasembada ternak milik rakyat.
Laporan: Suharmin - IAIN Bone