CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Para pekerja pelabuhan Piraeus
di Yunani menahan pengiriman kontainer berisi amunisi ke Israel, dengan menolak
membongkar muat kargo ke kapal.
Kontainer tersebut, yang dilaporkan dikirim ke Yunani
melalui Makedonia Utara, dimaksudkan untuk dikirim ke pelabuhan Haifa Israel.
Namun, sebagai tanggapan terhadap seruan dari serikat buruh
setempat, pekerja dok di pelabuhan Piraeus berkumpul dan mengambil sikap tegas,
mencegah pengiriman dilanjutkan.
Menurut Televisi Negara Yunani ERT, para pekerja menuliskan
kata-kata "Pembunuh, keluar dari pelabuhan" pada kontainer tersebut
dan menyuarakan solidaritas mereka kepada rakyat Palestina dengan meneriakkan
slogan "Kemerdekaan untuk Palestina."
Diberitakan ANTARA yang mengutip Anadolu, Sabtu (19/10), Presiden
Serikat Pekerja Pelabuhan Piraeus, Markos Bekris mengeluarkan pernyataan yang
mengutuk pengiriman amunisi yang ditujukan untuk berperang dalam konflik di
Gaza.
"Kami telah memutuskan untuk tidak mengizinkan
pengiriman amunisi perang dari pelabuhan Piraeus yang akan melanjutkan genosida
rakyat Palestina," kata Bekris, menekankan bahwa para pekerja tidak akan
menodai tangan mereka "dengan darah orang-orang Palestina."
Bekris juga mendesak pemerintah Yunani untuk menghentikan
keterlibatan apapun dalam konflik, menyerukan penghentian partisipasi negara
segera. "Kami menuntut negara kami segera berhenti terlibat dalam
perang," tambahnya.
Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza setelah
serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu,
meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.400 orang telah terbunuh, kebanyakan wanita
dan anak-anak, dan lebih dari 99.100 terluka, menurut otoritas kesehatan
setempat.
Serangan Israel telah menggusur hampir seluruh populasi di
Jalur Gaza di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan
kekurangan makanan, air bersih, dan obat yang parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.