CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Banyak masyarakat yang
mempertanyakan Standar Operasional Prosudur (SOP) dari Satgas Detektor
dalam program Makassar Recover yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Makassar
sejak Jumat (2/7/2021) lalu.
Bahkan belum lama ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar
mengkritik cara kerja tatap muka tim Detektor COVID-19 yang digagas Wali Kota
Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto. IDI Makassar berharap Pemkot Makassar
mengubah cara kerja tim Detektor COVID-19 saat melakukan monitoring ke rumah
warga.
Menanggapi hal tersebut Indira Mulyasari selaku Juru Bicara program Makassar
Recover menjelaskan sebagian besar
Satgas Detektor telah menjalani pelatihan dan telah divaksin. Seluruh
satgas juga telah dibekali APD, masker, handsanitizer, dan disinfektan
untuk disemprotkan ke alat setelah digunakan.
“Nah semua tim detektor, tenaga kesehatan dan tim dokter
yang sudah masuk pada saat perekrutan sudah dilakukan pelatihan sebanyak dua
kali mereka sebagian besar sudah divaksin dan kemudian mereka melakukan antigen
berkala. Nah relawan ini akan mendampingi tenaga kesehatan karena memang
relawan ini berdomisili di tempat mereka ditugaskan sebaagai detektor, jadi
dia mengetahui lokasi-lokasi yang akan
dikunjungi tenaga kesehatan yang mungkin tidak berdomisili di tempat
itu,” jelas Indira kepada Celebes TV dalam program Obrolan Karebosi Senin (12/7/2021).
Melihat masih ada masyarakat yang takut untuk dilakukan
testing oleh Satgas Detektor, Pemerintah Kota Makassar tidak akan memaksakan hal itu.
“Ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat Kota Makassar,
ini adalah bagian dari program pemerintah supaya angka covid di Makassar ini
bisa turun dan tidak terjadi PPKM darurat,” harapnya.
Tim detektor terdiri dari satu tenaga kesehatan dan satu
relawan. Pemkot Makassar memang membuka rekruitment dari awal
bulan April yang ditangani langsung oleh PPNI (Persatuan
Perawat Nasional Indonesia), Tim IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Makassar.
Laporan: Lutfiah
(UINAM)