CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Di antara sejumlah indikator
dalam perhitungan pembentukan perekonomian nasional (Produk Domestik Bruto),
kinerja impor dalam triwulan-III 2019 paling jeblok.
Kinerja impor mengalami kontraksi 8,61% (yoy), lebih dalam
dari kinerja pada triwulan sebelumnya yang terkontraksi 6,78% (yoy).
Pada sisi lain, ekspor pada periode tersebut tercatat tumbuh
positif menjadi 0,02% (yoy). Angka itu lebih baik dibandingkan kinerja pada
triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,98% (yoy).
Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Bank
Indonesia, tetap terjaga di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang makin
melambat.
Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2019 tumbuh 5,02%
(yoy), relatif sama dengan capaian pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar
5,05% (yoy).
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh permintaan domestik
yang tetap terjaga dan kinerja sektor eksternal yang membaik di tengah
permintaan global dan harga komoditas global yang menurun.
Bauran kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah yang telah
ditempuh guna mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan turut mendukung
perbaikan kinerja sektor eksternal tersebut, terutama ekspor neto migas.
Di sisi lain, permintaan domestik tetap terjaga, terutama
ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat pada triwulan III
2019 sebesar 5,01% (yoy). Di samping itu, investasi tumbuh ditopang oleh
kinerja investasi bangunan yang tumbuh sebesar 5,03% (yoy).
Dari sisi produksi, beberapa lapangan usaha (LU) yang tumbuh
lebih tinggi. LU pertambangan dan penggalian di sektor primer, LU industri
pengolahan di sektor sekunder, serta LU perdagangan besar dan eceran, LU
transportasi dan pergudangan, dan LU jasa keuangan dan asuransi di sektor
tersier.
Bank Indonesia menurut Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif
Departemen Komunikasi Bank Indonesia, memandang kinerja perekonomian
Indonesia pada triwulan III 2019 tetap positif di tengah kondisi perekonomian
global yang kurang menguntungkan.
Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas
terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong
permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk
modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA). (*)