Pedagang Keluhkan Penutupan Jalan Poros Burung-burung Gowa - Celebesmedia

Pedagang Keluhkan Penutupan Jalan Poros Burung-burung Gowa

Rini - 06 April 2022 12:50 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Penutupan Jalan Poros Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa berdampak pada belasan pedagang di tempat tersebut. Pedagang mengeluhkan tidak adanya pembeli karena tidak ada pengendara yang melintas sejak akses jalan ditutup.

Sohria, salah seorang pedagang yang merasakan dampak penutupan jalan tersebut. Kepada CELEBESMEDIA.ID, Sohria mengaku terancam menutup lapak jualannya. Sejak jalan rusak, jualannya memang sudah sepi, terlebih saat akses jalan ditutup tidak ada satupun pembeli.

“Dampak kerusakan jalan dengan jualan sangat berpengaruh. Kemarin tidak ada satupun yang laku, tidak ada pembeli. Jualan juga akan ditutup karena tidak ada kendaraan yang lewat,” ucap Sohria, Rabu (6/4/2022).

Kerugian besar ia rasakan sudah 3 hari terakhir, sejak penutupan Jalan Poros Burung-burung yang rusak, Senin (4/4/2022).

 “Sebelum ada penutupan jalan Alhamdulillah banyak yang singgah beli. Memang waktu Corona sudah mulai sepi tapi ditambah ini lagi (penutupan jalan) menjadi dua kali lipat kerugian,” lanjutnya.

Kondisi ini dikeluhkannya karena lapak jualannya itulah yang menjadi mata pencarian utama Sohria untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Seandainya tidak ada beban mana anak-anak sekolah, pembayaran kredit itumi yang membuat berat,” keluhnya.

Apa yang dialami Sohria juga dirasakan pedagang lainnya di tempat itu. Mereka berharap pemerintah segera membenahi jalan rusak tersebut.

“Mudah-mudahan secepatnya bisa diperbaiki jalan agar penjualan bisa meningkat dari hari-hari biasanya,” harapnya.

Sebelumnya diberitakan warga dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sulsel bernegosiasi terkait pemblokiran Jalan Poros Burung-burung, Selasa (5/4/2022). Dinas PUPR berjanji sebagai tahap awal akan membenahi 1 kilometer dari 2,5 kilometer jalan yang rusak pada Juli 2022.

Meski telah bernegosiasi, warga setempat masih memblokir separuh jalan menggunakan kayu, balok, batok kelapa, hingga gazebo.

(Laporan: Rusmawandi Rara)

Tag