CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Penutupan Jalan Poros Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Gowa berdampak pada belasan pedagang di tempat
tersebut. Pedagang mengeluhkan tidak adanya pembeli karena tidak ada pengendara
yang melintas sejak akses jalan ditutup.
Sohria, salah seorang pedagang yang merasakan dampak
penutupan jalan tersebut. Kepada CELEBESMEDIA.ID, Sohria mengaku terancam menutup
lapak jualannya. Sejak jalan rusak, jualannya memang sudah sepi, terlebih saat
akses jalan ditutup tidak ada satupun pembeli.
“Dampak kerusakan jalan dengan jualan sangat berpengaruh.
Kemarin tidak ada satupun yang laku, tidak ada pembeli. Jualan juga akan ditutup
karena tidak ada kendaraan yang lewat,” ucap Sohria, Rabu (6/4/2022).
Kerugian besar ia rasakan sudah 3 hari terakhir, sejak penutupan
Jalan Poros Burung-burung yang rusak, Senin (4/4/2022).
“Sebelum ada
penutupan jalan Alhamdulillah banyak yang singgah beli. Memang waktu Corona sudah
mulai sepi tapi ditambah ini lagi (penutupan jalan) menjadi dua kali lipat
kerugian,” lanjutnya.
Kondisi ini dikeluhkannya karena lapak jualannya itulah yang
menjadi mata pencarian utama Sohria untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Seandainya tidak ada beban mana anak-anak sekolah,
pembayaran kredit itumi yang membuat berat,” keluhnya.
Apa yang dialami Sohria juga dirasakan pedagang lainnya di
tempat itu. Mereka berharap pemerintah segera membenahi jalan rusak tersebut.
“Mudah-mudahan secepatnya bisa diperbaiki jalan agar
penjualan bisa meningkat dari hari-hari biasanya,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan warga dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Sulsel bernegosiasi terkait pemblokiran Jalan Poros
Burung-burung, Selasa (5/4/2022). Dinas PUPR berjanji sebagai tahap awal akan
membenahi 1 kilometer dari 2,5 kilometer jalan yang rusak pada Juli 2022.
Meski telah bernegosiasi, warga setempat masih memblokir
separuh jalan menggunakan kayu, balok, batok kelapa, hingga gazebo.
(Laporan: Rusmawandi Rara)