CELEBESMEDIA. ID, Makassar - Sejumlah anggota polisi dan intel telah bersiaga di Jembatan Fly Over Makassar untuk mengamankan dan mengawal unjuk rasa penolakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, Senin (5/9/2022).
Tak hanya itu, sejumlah kendaraan taktis juga telah disiagakan. Pantauan di lokasi ada dua kendaraan water canon dan dua mobil pengurai massa (Raisa).
"Kami menyiapkan tim negosiator, kami menyiapkan Pengendalian Massa (Dalmas) awal, menyiapkan dalmas lanjut, menyiapkan Brimob," ujar Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto usai apel pengamanan di Fly Over Makassar.
Darminto mengatakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini, pihaknya menurunkan hampir 2 ribu personil gabungan dari berbagai instansi.
"Kita siapkan 1.955 anggota lengkap. mulai dari Anggota Lalu lintas, Samapta Polda Sulsel, Brimob, Intel, Provos, TNI Dishub, Polisi Pamong Praja dan petugas kesehatan," bebernya.
Dia juga menyebut hari ini terdapat 25 titik aksi unjuk rasa yang tersebar di beberapa lokasi di Makassar
"Lokasi aksi ada 25 titik. Titik besar kita waspadai mulai dari UNM, UIN pertigaan Alauddin, Gubernur Sulsel DPRD Provinsi, DPRD Makassar, Fly Over, Unhas dan UMI. Semua titik rawan ricuh, sehingga semua kita antisiapasi," sebutnya.
Dalam unjuk rasa ini Darminto mengimbau kepada peserta aksi agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Makassar.
"Silakan laksanakan unjuk rasa karena itu ada undang-undangnnya dalam menyampaikan pendapat, silahkan," Namun tidak mengganggu keteritban umum tidak menutup jalan, tidak membakar ban," tuturnya.
Sementara untuk anggota polri yang mengawal unjuk rasa, ia mengimbau agar mengawal aksi dengan baik.
"Kepada anggota polri mari sama-sama mengawal unjuk rasa dengan baik, sesuai standar operasi yang berlaku. Menggunakan hati, upaya preventif hinmbau dengan baik dan ajak bicara (baik-baik)," tandasnya.
Hingga berita ini dimuat Senin pagi pukul 11.15 WITA, arus lalu lintas di Urip Sumoharjo, Jembatan Fly Over dan AP Pettarani masih lancar. Belum ada aksi unjuk rasa yang terjadi.
Laporan: Darsil Yahya