CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Luas panen padi di Sulawesi
Selatan pada 2022 mencapai sekitar 1,04 juta hektare, bertambah 52,9 ribu
hektare atau 5,37 persen dibandingkan luas panen padi pada 2021 sebesar 0,99
juta hektare.
Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel,
yang dikutip CELEBESMEDIA.ID, produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 5,36 juta
ton GKG. Hasil itu mengalami kenaikan 269,5 ribu ton atau 5,29 persen
dibandingkan produksi padi di 2021 sebesar 5,09 juta ton GKG.
Itu berimplikasi pada produksi beras tahun 2022 untuk
konsumsi pangan penduduk mencapai 3,08 juta ton, naik 154,7 ribu ton atau 5,29
persen dibandingkan produksi beras di 2021 sebesar 2,92 juta ton.
Peningkatan luas areal panen, produksi gabah dan beras itu,
belum mampu mensejahterkan petani. Hal itu dikarenakan Nilai Tukar Petani (NTP)
tanaman pangan, termasuk petani padi, belum beranjak naik di atas angka 100.
NTP membandingkan antara indeks harga yang diterima petani
dan indeks harga pengeluaran petani. Jika angkanya di bawah 100 berarti harga
yang diterima petani lebih rendah dari harga yang harus dibayarkan. Baik untuk
biaya produksinya maupun biaya hidupnya.
NTP Gabungan Provinsi Sulsel bulan Februari 2023 sebesar
103,18 atau naik 0,82 persen dibandingkan dengan NTP bulan Januari 2023 sebesar
102,35.
NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 94,51;
Subsektor Tanaman Hortikultura (NTPH) sebesar 127,33; Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 120,86; Subsektor Peternakan (NTPT) sebesar
104,30; dan Subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 111,00.
Pada bulan Februari 2023, tiga dari lima subsektor Nilai
Tukar petani (NTP) mengalami penurunan yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura,
Subsektor Peternakan, dan Subsektor Perikanan masing - masing turun sebesar
0,43; 0,63; dan 0,07 persen dibanding bulan sebelumnya.