CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Warga Makassar sempat dihebohkan dengan laporan Datu (30 tahun) ke Polsek Biringkanaya soal suaminya, Hagai, yang hilang pada Selasa (27/1/2022).
Namun, bukan mendapatkan respons yang baik dari pihak kepolisian Polsek Biringkanaya, Datu mengaku malah ditertawakan dan diminta untuk ganti suami oleh oknum polisi Polsek Biringkanaya.
"Saya tiga kali datang melapor. Kali ketiga baru ditanggapi, tapi saya cuma disuruh untuk ganti suami dan terus diketawai. Tidak dibuatkan laporan," katanya.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Andi Alimuddin, mengatakan anggotanya tidak bermaksud menghina Datu dengan cara menertawainya saat membuat laporan.
"Bukan ditertawakan," kata Andi Alimuddin kepada wartawan.
Menurut Alimuddin, petugas memang sempat melontarkan kata candaan terkait mengganti suami jika hilang.
"Saya sudah ketemu dan minta maaf kalau ada kata-kata anggota saya kurang pas bercanda tidak melihat kondisinya," kata Alimuddin.
Usai kasus ini viral di media sosial, karena dinilai polisi tidak profesional dalam menerima aduan masyarakat. Kini fakta baru pun terungkap.
Ternyata, Hagai (31) pria yang dilaporkan sebagai suami Datu yang hilang mengaku bukan suami dari Datu. Melainkan hanya pacaran saja.
Hal itu diungkapkan Hagai saat Tim Resmob Polda Sulsel dan Polsek Biringkanaya menemukannya di rumah keluarganya di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (3/1/2023) malam.
Saat diintrogasi, Hagai mengaku kabur karena sang pacar kasar dan sering memukulnya, tak tahan medapat perlakuan itu. Hagai pun memilih pergi
"Karena saya dipukuli terus, karena kalau dia (Datu) marah, dia pukul saya," jawab Hagai saat ditanya polisi kenapa pergi tinggalkan Datu.
Sementara, Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara, mengatakan dari hasil interogasi, Hagai tidak pernah melakukan pernikahan secara resmi dengan Datu.
"Identitas yang digunakan oleh pelapor dan terlapor yang berupa KTP dan Buku Nikah merupakan status pernikahan telah kawin dibuat oleh DT dengan sepengetahuan Hagai merupakan identitas palsu," ucapnya, Rabu (4/1/2022).
Statusnya sudah berpacaran dengan Datu sekitar satu tahun dan mengaku memang sering melakukan hubungan selayaknya suami istri.
"Namun alasan tersebut tidak diyakini oleh Hagai karena setiap melakukan pemeriksaan kehamilan Hagai selalu diminta oleh Datu untuk menunggu di luar ruangan," jelasnya.
Sementara dari hasil interogasi Datu, ia mengaku telah membuat keterangan palsu untuk dijadikan laporan pengaduan ke Polsek Biringkanaya.
"Adapun isi keterangan palsu yang diberikan, DT mengaku telah membuat Akta nikah palsu, KTP palsu, KK palsu dengan tujuan untuk menghindari pemeriksaan dari warga setempat," ujarnya.
Saat ini, Hagai dan Datu telah diamankan di Mapolsek Biringkanaya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Laporan : Darsil Yahya