Diperingati Setiap Tanggal 25 November, Ini 6 Fakta Tentang Sejarah Hari Guru Nasional - Celebesmedia

Diperingati Setiap Tanggal 25 November, Ini 6 Fakta Tentang Sejarah Hari Guru Nasional

Rini - 25 November 2021 09:30 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - "Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku". Lagu ini pastinya tidak asing lagi terdengar di kalangan  para pelajar. 

Lagu yang berjudul Hymne Guru ini menceritakan tentang betapa besar jasa dan pengorbanan seorang guru.

Suatu bangsa tidak akan bisa berdiri tegak tanpa jasa guru yang mendidik mulai kecil hingga dewasa hingga memiliki pemikiran untuk bisa membangun suatu bangsa.

Mengingat besarnya jasa guru, Indonesia pun tiap tahunnya memperingati Hari Guru Nasional (HGN) pada tanggal 25 November. 

Bagaimana sejarah terbentuknya peringatan Hari Guru Nasional ini? berikut CELEBESMEDIA.ID mengulas 6 fakta sejarah Hari Guru yang dihimpun dari berbagai sumber. 

1. Berawal dari perjuangan guru zaman Hindia Belanda

Tahun 1912 para guru mendirikan persatuan guru Indonesia yang bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Pada saat itu Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda.

Anggota dari PGHB ini terdiri dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan perangkat sekolah.

2. PGHB diubah menjadi PGI

Pada tahun 1932 nama PGHB diganti menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Padahal saat itu Indonesia belum merdeka, namun semangat para guru untuk memperjuangkan pendidikan bagi rakyat Indonesia sangat luar biasa dan patut diakui.

3. Mengagetkan pemerintah kolonial Belanda

Setelah berhasil memperjuangkan kesetaraan hak dan posisi dengan pihak Belanda dengan keberhasilan guru Indonesia menjadi kepala sekolah di HIS, perjuangan guru pun semakin berkobar. Puncaknya pada 1932.

Perubahan dari PGHB menjadi PGI membuat Belanda geram. Belanda merasa penggunaan kata "Indonesia" mencerminkan semangat kebangsaan. Kondisi semacam ini tentu tidak disukai oleh Belanda sebagai penjajah. Sebaliknya, bagi para guru kata "Indonesia" menggambarkan gelora perjuangan mereka membuka jalan ke arah kemerdekaan.

Namun, cerita itu sedikit ternoda. Saat penjajahan Jepang segala aktivitas organisasi dilarang. Setali tiga uang, sekolah pun ditutup pada masa itu. Praktis, kegiatan PGI pun berhenti.

4. Mengadakan kongres pertama kali pasca proklamasi

Pada 24-25 November 2018, PGI melakukan Kongres Guru Indonesia di Surakarta. Dalam kongres tersebut ada beberapa hal yang disepakati.

Organisasi atau kelompok guru yang masih didasarkan pada aspek perbedaan golongan, tamatan, lingkungan daerah bahkan ras dihapus.

Mereka nantinya tergabung dalam satu organisasi yang sama tanpa memperhatikan aspek yang membedakan satu sama lain. Untuk itulah, tepat pada tanggal 25 November 1945 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) resmi berdiri.

Berdirinya PGRI ini bertepatan dengan seratus hari pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ini juga sekaligus menjadi cikal bakal awal mula hari Guru Nasional

5.Sah ditetapkan berdasar Keputusan Presiden

Jasa guru dalam mendidik dan mencerdaskan bangsa yang membuat pemerintah Indonesia menetapkan tanggal berdirinya PGRI sebagai hari Guru Nasional. Penetapan hari Guru Nasional ini berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994. 

6. Lagu Hymne Guru diciptakan dari siulan

Lagu berjudul Hymne Guru ini ternyata diciptakan oleh seorang guru dari sebuah siulan. 

Sartono, guru kelahiran Madiun menciptakan lagu Hymne Guru dalam keterbatasan alat musik. Meski begitu, lagu ciptaannya berhasil memenangkan lomba cipta lagu pada Hari Pendidikan Nasional tahun 1980.

Selain mendapatkan hadiah uang, Sartono mendapat kesempatan untuk studi banding ke Jepang berkat lagu Hymne Guru.

Sartono menghembuskan nafas terakhir pada 1 November 2015 lalu karena komplikasi penyakit yang dideritanya. 

Para guru merupakan pahlawan nyata bagi kita semua.Tanpa sentuhan dan didikan mereka mungkin kita tidak dapat menjadi seperti saat ini.

Selamat Hari Guru untuk semua guru di Indonesia. Teruslah mendidik dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak Indonesia.

Tag