CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Israel kembali melancarkan serangan udaranya yang menghancurkan sebuah sekolah di Gaza, Sabtu (21/9) waktu setempat.
Sekolah tersebut merupakan tempat menampung warga sipil yang kehilangan tempat tinggal di Kota Gaza.
Akibatnya 22 orang, termasuk 13 anak-anak dan enam wanita, tewas ketika jet tempur Israel menyerang sebuah sekolah yang menampung pengungsi di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, menurut pihak berwenang setempat.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut serangan udara mematikan Israel tersebut sebagai kejahatan perang di bawah kedok Amerika Serikat.
“Kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua nilai kemanusiaan dan hukum internasional, serta desakan untuk melanjutkan genosida brutal di Gaza dengan perlindungan militer dan politik yang disediakan oleh pemerintah AS,” kata Hamas dalam pernyataan sebagaimana yang dikutip dari Antara.⁹
Menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, tentara Israel mengebom sekitar 21 sekolah yang menampung pengungsi di Jalur Gaza sejak bulan lalu dan menewaskan 267 warga Palestina serta melukai ratusan lainnya.
Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Berdasarkan aturan perang, menargetkan fasilitas sipil dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Hampir 41.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas serta lebih dari 95.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sumber : Anadolu - Antara