Apa Itu Okupansi Dalam Bisnis Properti - Celebesmedia

Apa Itu Okupansi Dalam Bisnis Properti

CITIZEN - 17 December 2023 10:20 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Secara linguistik, istilah "okupansi" merujuk pada tingkat hunian atau kepadatan dalam suatu ruang.

Dalam konteks properti, okupansi mencakup tingkat penghunian suatu bangunan atau properti, yakni seberapa banyak orang yang mendiami ruang yang tersedia dalam bangunan tersebut.

Konsep okupansi dapat diterapkan pada berbagai jenis properti, termasuk rumah tinggal, rumah susun, apartemen, restoran, rumah sakit, dan hotel.

Keberhasilan penciptaan lingkungan yang nyaman dan aman bagi penghuni sangat tergantung pada tingkat okupansi yang sesuai.

Jenis-jenis Okupansi dalam Properti

Okupansi bervariasi tergantung pada jenis properti, tujuan penggunaan, dan luas bangunan. Berikut beberapa contoh jenis okupansi dalam properti:

  1. Okupansi Rumah Tinggal: Tingkat okupansi rumah tinggal dipengaruhi oleh luas rumah, jumlah anggota keluarga, dan kebutuhan individu. Faktor ini memengaruhi ruang gerak, kenyamanan, dan kualitas udara di dalam rumah.

  2. Okupansi Rumah Susun: Rumah susun memiliki okupansi tergantung pada luas bangunan dan jumlah unit. Ukuran keluarga yang mendiami unit juga memainkan peran penting dalam menentukan tingkat okupansi.

  3. Okupansi Apartemen: Tingkat okupansi apartemen bervariasi berdasarkan ukuran unit. Misalnya, apartemen studio biasanya dihuni oleh 1-2 orang, sementara apartemen dengan 2 kamar tidur dapat menampung 2-3 orang.

  4. Okupansi Rumah Sakit: Rumah sakit perlu memperhatikan tingkat okupansinya dengan cermat, terkait dengan kenyamanan pasien. Kapasitas kamar di rumah sakit bergantung pada kelas kamar dan jenis layanan medis yang disediakan.

  5. Okupansi Restoran: Terutama dalam situasi pandemi, tingkat okupansi restoran menjadi penting. Kelebihan hunian berisiko menciptakan ketidaknyamanan bagi pengunjung.

Mengapa Bangunan Harus Memperhatikan Okupansi?

Tingkat okupansi memiliki peran kunci dalam perencanaan dan pengelolaan bangunan. Beberapa alasan mengapa bangunan harus memperhatikan okupansi meliputi:

  1. Ruang Gerak yang Cukup: Ruang gerak yang cukup penting untuk memberikan kenyamanan maksimal dan rasa aman bagi penghuni.

  2. Pengendalian Penyebaran Penyakit: Terutama dalam situasi pandemi, menjaga tingkat okupansi membantu meminimalisir penyebaran penyakit dengan menghindari kepadatan yang berlebihan.

  3. Kestabilan Suhu dan Udara: Tingkat okupansi yang tepat mendukung kestabilan suhu dan kualitas udara dalam ruangan, dengan sirkulasi udara dan ventilasi yang memadai.

  4. Ruang Gerak yang Nyaman: Fasilitas akses jalan dan ruang gerak di berbagai jenis bangunan dirancang untuk memberikan kenyamanan dan memfasilitasi aktivitas penghuni.***

Tag