CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kopi dikenal sebagai minuman penghilang rasa kantuk. Rasanya yang nikmat membuat minuman ini disukai banyak orang. Kopi juga kaya akan antioksidan dan nutrisi yang sangat menyehatkan. Dalam satu cangkir kopi disebut mengandung vitamin B2, vitamin B5, mangan, kalium, magnesium, serta niasin.
Sebagian orang menikmati secangkir minuman ini setelah bangun tidur. Namun tahukah Anda jika minum kopi terlalu cepat setelah bangun dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan karena kafein dalam kopi dapat meningkatkan kadar kortisol. Peningkatan kadar kortisol dalam waktu lama menjadi penyebab rusaknya imun tubuh.
Saat Anda baru bangun dari tidur hormon stres kortisol Anda berada pada tingkat puncaknya pada saat itu karenanya tidak dianjurkan untuk meminum kopi sesaat setelah bangun pagi. Kortisol adalah hormon yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus, mengatur metabolisme, respons sistem kekebalan, dan tekanan darah, seperti yang diberitakan Antaranews dikutip dari Healthline, Senin (14/3/2022).
Ada baiknya jika Anda ingin meminum kopi dianjurkan sejam hingga dua jam setelah bangun pagi.
"Beberapa penelitian mengatakan kortisol masih tinggi ketika Anda bangun, jadi lebih baik menunggu kopi Anda dan meminumnya di pagi hari ketika kortisol lebih rendah," kata penasihat kesehatan untuk Love Wellness, Lauren Slayton, RDN seperti dikutip dari Livestrong.
Minum kopi sebelum berolahraga juga dapat membantu Anda memberi banyak energi, membantu fokus dan koordinasi, serta mengurangi persepsi rasa sakit, menurut sebuah ulasan di Neuroscience & Biobehavioral Reviews pada Desember 2016.
Beberapa penelitian juga menunjukkan, kafein dapat menunda kelelahan olahraga dan meningkatkan kekuatan dan kekuatan otot. Meskipun mungkin tidak membuat perbedaan yang signifikan apakah Anda memilih untuk menikmati kopi saat bangun tidur atau beberapa jam setelahnya, efek kafein dari kopi pada kinerja olahraga bergantung pada waktu.
Dosis efektif kafein untuk meningkatkan kinerja olahraga yakni 1,4–2,7 mg per pon atau 3–6 mg per kg berat badan.