CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Banjir kembali melanda 4 kecamatan yang ada di Kota Makassar akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur sejak Minggu (9/2) hingga hari ini Rabu (12/2).
Saat ini, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, 4 kecamatan yang terdampak ialah Kecamatan Manggala, Tamalanrea, Tamalate dan Biringkanaya.
Empat kecamatan tersebut memang selalu menjadi langganan banjir saat musim hujan melanda.
Untuk saat ini, sebagian warga yang terdampak banjir di Kecamatan Manggala telah mengungsi di 12 titik pengungsian dengan total 682 Jiwa dari 167 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak di kecamatan tersebut.
Berdasarkan pengakuan warga setempat, Naharia, ia bersama dengan warga yang lainnya telah mengungsi di tempat pengungsian selama 2-3 hari lamanya.o
Ketinggian air di Jalan Poros Nipah-nipah kata Naharia kini bahkan mencapai dada orang dewasa. Bagi warga yang ingin melintasi jalan tersebut atau pulang ke rumah harus menggunakan perahu. ì" Sudah 2 hari mengungsi, hari pertama kita mengungsi dj rumah keluarga, tapi hari ini kita sudah mulai mengungsi di Masjid karena sudah tinggi air, sudah sampai dada," ujar Naharia pada tim Celebesmedia.id, Rabu (12/1)
Bahkan sejumlah sekolah di Kecamatan Manggala seperti, SMA Negeri 19 Makassar yang meliburkan siswanya karena ruang kelas rendam banjir.
Sementara untuk di Kecamatan Biringkanaya sebagian warga yang terdampak telah mengungsi di 5 titik pengungsian yaitu, Masjid Grand Rahmani, Masjid Lailatul Qadar, Kantor Lurah Katimbang, Masjid Babul Khaer dan SDN Paccerakkang.
Total jumlah warga yang mengungsi ialah 298 jiwa dari 86 KK, sementara untuk Kecamatan Tamalanrea tercatat kini warga yang terdampak ialah 160 jiwa dari 42 KK.
Saat ini, warga Kecamatan Tamalanrea yang terdampak banjir, untuk sementara diungsikan di 1 titik pengungsian yaitu Masjid H Sulaemana.
Sementara untuk Kecamatan Tamalate, 115 jiwa dari 30 KK pun telah diungsikan di Masjid Al-Ikhlas.
Total warga kota Makassar yang terdampak banjir hingga detik ini mencapai angka 1.255 jiwa dari 325 KK yang tersebar di 19 titik pengungsian yang ada di 4 kecamatan dan 5 kelurahan.
Laporan : Riski