Catat! 3 Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Muharram - Celebesmedia

Catat! 3 Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Muharram

Rini - 11 August 2021 12:30 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan Muharram termasuk dalam 4 bulan haram dalam Islam yakni Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Muharram.

Berikut ini 3 amalan yang dapat dilakukan untuk meraih kemuliaan bulan Muharram dilansir dari muslim.or.id.

Pertama: Puasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram".

Hadits ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunnah yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Maksud puasa disini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan ini, utamanya ketika hari ‘Asyura (10 Muharram).

Akan tetapi perlu diingat tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharram, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan

Kedua: Memperbanyak amalan shalih

Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal shalih pada bulan ini ia akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada para hambanya.

Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali)

Ketiga: Taubat

Taubat adalah kembali kepada Allah dari perkara yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Taubat adalah tugas seumur hidup.

Maka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput.

Wallahu a’lam bish-shawab. Semoga bermanfaat.

Tag