CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Massa dari Konfederasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sulsel menggelar aksi unjuk rasa di depan DPRD
Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (10/10/2022).
Mereka membawa empat tuntutan yakni pertama cabut UU Nomor
11 Tahun 2020 Cipta Kerja Omnibus Law; kedua, batalkan pembahasan RUU KUHP;
ketiga, batalkan kenaikan harga BBM; dan keempat, KSPSI meminta kenaikkan UMP dan meminta UMK
2023 di Sulsel.
Ketua KSPSI Sulsel, Basri Abbas mengatakan aksi yang mereka
lakukan adalah aksi sejuta buruh di seluruh Indonesia.
"Jadi aksi ini nasional dan kami di Sulsel mengambil
bagian untuk menyuarakan apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah yang tidak
pro buruh ini," kata Basri Abbas kepada CELEBESMEDIA.ID saat ditemui di
lokasi aksi.
Basri juga mengaku, poin penting yang ingin disampaikan
dalam aksi ini adalah meminta kenaikan upah kepada pemerintah.
"Akibat kenaikan (harga) BBM kita meminta kenaikan
upah. Untuk Sulsel kita rasional kita minta kenaikan upah minimal 10 persen
dari sebelumnya 3,1 persen," ujarnya.
Basri pun mengancam apabila apa yang menjadi tuntutannya
hari tidak diindahkan oleh pemerintah, maka akan melakukan aksi besar-besaran
di Sulsel.
Saat ini jumlah keseluruhan buruh yang tergabung dalam KSPSI
Sulsel tercatat sebanyak 20 ribu orang.
"Kita akan turun full dan melakukan aksi damai untuk
menyuarakan sampai tuntutan kita diterima," tandasnya.
Dalam aksi KSPSI ini, tak ada satupun anggota dewan atau
perwakilan DPRD Sulsel yang menemui pengunjuk rasa.
Selain itu, aksi KSPSI yang dikawal polisi ini membuat arus
lalu lintas dari arah Jalan Gunung Bawakaraeng menuju ke Flyover macet.
Laporan: Darsil Yahya