CELEBESMEDIA.ID, Maros - Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulawesi Selantan
menggelar pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan dan
Pemenuhan Hak Anak (PUHA) bagi anggota Forum Partisipasi Publik Untuk
Kesejahteraann Perempuan dan Anak (PUSPA).
Pelatihan diadakan di Ballroom Gardenia Hotel Best Western, jalan
Bontolempangan, Makassar, yang berlangsung selama dua hari, 9-10 Okteber 2019.
Peserta adalah Anggota Forum PUSPA dari 10 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan,
termasuk Kabupaten Maros.
Kepengurusan Forum PUSPA Maros terbentuk berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Maros Nomor : 1457/Kpts/226/VII/2019, tanggal 15 Juli 2019
Tentang Susunan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak
(PUSPA) Kabupaten Maros.
Silvianti Anggraini, Kabid Partisipasi Profesi Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, hadir sebagai Narasumber pada
pelatihan PUG dan PUHA demi meningkatkan kapasitas dari anggota PUSPA di
Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
"Puspa ini sebagai partisipasi publik untuk
kesejahteraan perempuan dan anak dipandang perlu karena kami dari kementrian
tidak dapat bekerja sendiri maupun dari Dinas Pemerintah Kabupaten/Kota
menuntaskan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalamnya, maka dari itu
kami mengajak seluruh elemen seperti dalam forum ini ada unsur pemerintahan,
Perbankan, masyarakat, tokoh agama, LSM, dunia usaha dan media. Kolaborasi ini
sangat kita butuhkan sebagai ajang menggalang partisipasi dan komitmen bersama
untuk peduli terhadap hak-hak anak dan perempuan," katanya.
Sementara itu Askari, Sekretaris Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Anak Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan, tujuan utama
dilaksanakan kegiatan ini ada mengajak seluruh komponen masyarakat di Sulsel untuk
bersinergi menjalankan program Three Ends. Program Three Ends menyuarakan tiga
hal yakni menghentikan kekerasan pada perempuan dan anak, menghentikan
perdagangan manusia, dan memberikan keadilan akses terhadap ekonomi bagi
perempuan.
"Untuk itu dibutuhkan partisipasi yang melibatkan
berbagai unsur sebagai upaya pencegahan. Sebagai upaya pencegahan kita harus
melibatkan semua pihak," kata Askari dalam rilis yang diterima redaksi
CELEBESMEDIA.ID.
Forum PUSPA Maros diketuai oleh Rektor Universitas Muslim
Maros (UMM), Prof Nurul Ilmi Idrus. Hadirnya PUSPA Maros sebagai wadah bersama
dari berbagai komponen berharap tercipta peran dan partisipasi masyarakat untuk
lebih terlibat dalam kesejahteraan perempuan dan anak, termasuk pencegahan
kasus-kasus yang terjadi pada perempuan dan anak.
Bagus Dibyo Sumantri, Ketua Perkumpulan Keluarga Peduli
Pendidikan (KerLiP) mengapresiasi inisiatif dari Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Maros atas terbentuknya Forum PUSPA
Maros.
"Harapan kita semua, peran masyarakat untuk terlibat
pada pendidikan, pencegahan berbagai masalah dan mendorong kesejahteraan pada
perempuan dan anak bisa terwujud dengan sinergitas dengan pemerintah,"
ujar Bagus yang juga sebagai Sekretaris PUSPA Maros.