Rapat yang dilaksanakan di ruang rapat paripurna dipimpin
Wakil ketua DPRD Makassa r Adi Rasyid Ali (ARA) dan diikuti puluhan anggota
dewan dan pejabat Pemerintah Kota Makassar maupun SKPD yang bersangkutan.
Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan , Mesakh Raymond
Rantepadang mengapresiasi Pemkot Makassar dalam pengelolaan keuangan daerah
dengan predikat atau opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
"Memberikan kontribusi yang positif dan merupakan
indikator pengelolaan keuangan yang baik serta Administrasi sesuai standar
akuntansi pemerintah dan kami berharap terus menerus
dipertahankan atau bahkan ditingkatkan," ujarnya, Selasa (6/6/203).
Meski capaian sudah terbilang baik namun Fraksi PDIP menilai
masih belum terlalu optimal sehingga kedepan perlu optimalisasi sumber-sumber
pendapatan asli daerah lainnya. Perlu penjelasan pemerintah kota terkait retribusi
daerah yang terealisasi sebesar Rp172,17 milyar lebih atau sebesar 41,52 %.
Sementara itu Juru bicara Fraksi PAN Nasir Rurung saat membacakan
pandangan umum menyinggung terkait belanja daerah Tahun Anggaran 2022 yang
sangat minim realisasinya, khususnya pada belanja modal yang hanya terealisasi
47% dari program yang ada.
"Justru dalam program-program yang telah disusun dalam belanja
modal tersebut akan
digunakan untuk menyediakan utilitas perkotaan bagi
kepentingan publik (Public Goods) antara lain berupa sarana dan prasarana
jalan,saluran drainase, pembangunan/rehabilitasi gedung pemerintah, jembatan,
sekolah dan puskesmas serta pengadaan peralatan kantor pelayanan kepada
masyarakat, tuturnya.
Menurutnya didalam menyusun estimasi penerimaan harusnya
menggunakan data, sebagai asumsi dasar didalam menetapkan target dari
masing-masing. Namun kenyataannya hasil yang diperoleh jauh
dari target yang telah dibahas dan ditetapkan antara
eksekutifdan legislatif.
"Dan yang paling miris adalah hasil pengelolaan
Retribusi Daerah yang hanya terealisasi sebesar Rp.71,49 Millar lebih, dari
target sebesar Rp.172,17 Miliar lebih atau hanya 41,52%,"
Tidak hanya itu pandangan umum Fraksi PAN juga menyoroti terkait
kendala yang dialami pemerintah kota dari target PAD sebesar Rp. 3,98 Triliun
hanya terealisasi sebesar Rp.3,58 Triliun lebih atau setara dengan 89,99%.
"Fraksi PAN mempertanyakan kendala teknis yang dihadapi
sehingga target tersebut tidak tercapai, khususnya di
bidang Pendapatan Asli Daerah yang hanya terealisasi sebesar
Rp. 1,41 Triliun dari target sebesar Rp1,71 Triliun atau hanya sebesar
82,26%," ucapnya.
Laporan: Ardi Jaho