CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Dalam dunia mikrobiologi, tidak hanya makhluk hidup bersel tunggal seperti bakteri yang ada, tetapi juga ada serangkaian virus (disebut bakteriofag atau fag) yang menginfeksi dan menyerang bakteri.
Virus pada umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil daripada bakteri dan memiliki struktur yang sederhana. Mekanisme penyerangan virus terhadap bakteri sering kali menunjukkan tingkat keahlian yang mengagumkan, dimana virus dapat mengeksploitasi seluruh sistem replikasi bakteri untuk mereproduksi diri mereka sendiri. Artikel ini akan membahas mekanisme umum yang digunakan oleh virus untuk menginfeksi dan menyerang bakteri.
1. Pengenalan Virus
Virus merupakan parasit seluler obligat, artinya mereka membutuhkan bakteri atau sel dalam menggandakan diri mereka.
Mereka tidak dapat tumbuh atau mereplikasi diri sendiri di luar sel inang mereka.
Virus terdiri dari materi genetik seperti DNA atau RNA yang terbungkus oleh lapisan protein yang disebut kapsid.
2. Penempelan dan Injeksi
Mekanisme awal penyerangan virus terhadap bakteri adalah penempelan dan injeksi.
Virus terlebih dahulu berinteraksi dengan permukaan bakteri secara spesifik, menggunakan protein penempel khusus yang dikenal sebagai protein penempelan.
Protein ini mengenali dan berikatan dengan reseptor khusus di permukaan bakteri.
Setelah penempelan, virus menginjeksi materi genetiknya ke dalam sel bakteri, meninggalkan kapsid di luar sel.
3. Replikasi Virus
Setelah materi genetik virus masuk ke dalam sel bakteri, virus menggunakan sistem replikasi bakteri untuk mereplikasi diri mereka sendiri.
Ada dua mekanisme utama yang digunakan oleh virus dalam mereplikasi diri mereka:
a. Siklus Lisogenik: Dalam siklus ini, materi genetik virus menyatu dengan materi genetik bakteri.
Virus ini disebut juga bakteriofag lisogenik.
Materi genetik virus akan tetap di dalam sel bakteri dan direplikasi bersama-sama dengan materi genetik bakteri.
Saat kondisi yang sesuai muncul, seperti stres atau kerusakan seluler, virus keluar dari materi genetik bakteri dan mulai menginfeksi sel bakteri lainnya.
b. Siklus Litik: Dalam siklus ini, virus segera mulai mereplikasi diri begitu materi genetik virus masuk ke dalam sel bakteri.
Virus menggunakan ribosom bakteri, enzim, dan mesin replikasi bakteri untuk memproduksi komponen yang dibutuhkan, seperti kapsid dan protein penempel.
Setelah komponen-komponen ini terbentuk, virus baru akan dirakit untuk kemudian meledakkan (lisis) sel bakteri, melepaskan virus-virus baru ke lingkungan sekitar untuk menginfeksi sel bakteri lainnya.
4. Efek terhadap Bakteri
Mekanisme penyerangan virus terhadap bakteri dapat memiliki beberapa efek pada bakteri inang.
Salah satunya adalah pembentukan lisat, yaitu sel bakteri yang mengalami lisis akibat invasi virus.
Hal ini dapat menyebabkan kematian sel bakteri dan membuatnya tidak dapat berfungsinya lagi.
Namun, dalam beberapa kasus, virus dapat berinteraksi dengan bakteri secara simbiotik, membentuk hubungan mutualisme di mana keduanya saling menguntungkan.
Mekanisme penyerangan virus terhadap bakteri adalah proses kompleks yang melibatkan penempelan, injeksi, replikasi, dan pelepasan virus baru.
Virus menggunakan sel bakteri sebagai tuan rumah untuk mereplikasi diri mereka sendiri dan menghasilkan lebih banyak virus. ***