CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Komisi E bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Provinsi Sulsel mengunjungi RSUD Labuang Baji.
Kedatangannya untuk menemui perwakilan dokter di rumah sakit berplat merah tersebut.
Legislator Sulsel ingin mengkonfirmasi secara langsung terkait meninggalnya salah seorang bayi yang diduga malapraktik.
Keluarga bayi menduga pihak RSUD Labuang Baji salah suntik sehingga menyebabkan pendarahan.
Kunjungan DPRD Sulsel ke RSUD Labuang Baji dipimpin ketua komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di lobi utama RS Labuang Baji Makassar, Rahman Pina mengatakan berdasarkan penjelasan dari pihak rumah sakit penyebab meninggalnya bayi AF bukan karena malapraktim salah suntik seperti yang disangkakan pihak keluarga bayi.
"Kalau kita mendengarkan penjelasan dari pihak rumah sakit sebenarnya pendarahan itu bukan terjadi karena salah penyuntikan, karena untuk kepentingan infus tangan kiri diberi obat. Sementara yang pendarahan tangan kanan. Jadi tidak nyambung,” bebernya Kepada CELEBESMEDIA, Rabu (1 /3/ 2023).
Politikus dari partai Golkar itu juga mengatakan dari penjelasan RSUD Labuang Baji mengaku telah menerapkan Standard Operation Procedure (SOP) atau standar operasional sehingga penanganan pasien dianggap sudah benar.
"Memang pas waktu masuk di rumah sakit, bayi ini kondisinya sangat lemah sehingga tidak memungkinkan segera dioperasi harus dikembalikan kondisinya yang lebih baik baru bisa dioperasi," ujarnya.
Sehingga menurut Rahman Pina, insiden ini juga perlu mendapatkan tambahan informasi dari RS Pertiwi yang sebelumnya menangani bayi AF.
"Belum kita dapatkan informasinya itu adalah dari RS Pertiwi, pasien disini tidak membawa rujukan RS Pertiwi padahal biasanya kalau pasien pindah dari RS A ke B itu harus ada rujukan, " tutupnya.
Laporan: Ardi Jaho