CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya terkenal akan kuliner dan destinasi wisatanya yang menakjubkan. Banyak sisi unik dari kota "Anging Mammiri" ini yang menarik ditelusuri. Salah satunya Jalan Somba Opu yang umumnya dihuni para pedagang emas.
Saat menyusuri kawasan Somba Opu, Anda akan menjumpai deretan toko emas sepanjang kiri dan kanan sisi jalan. Kawasan Somba Opu berada sekitar 900 meter dari Pantai Losari.
Di gang sempit yang panjangnya sekitar 700 meter ini kerap disesaki kendaraan yang parkir di tepi jalan. Hanya separuh jalan yang dapat dilalui kendaraan karena separuh bagian kiri depan jejeran toko digunakan sebagai area parkir.
Menyusuri jalan ini, mata Anda akan dimanjakan kilauan perhiasan emas yang dipajang di etalase toko-toko emas. Kawasan ini biasanya mulai ramai dari pukul 08.00 hingga 20.00 Wita.
Ada sekitar 124 toko emas yang berjualan di sepanjang jalan ini. Di sebelah kanan sebanyak 54 toko, sedangkan di sebelah kiri 70 toko. Namanya bermacam-macam diantaranya Toko Marannu, Toko Paris, Logam Mulia, dan beberapa toko lainnya.
Meski Kawasan Somba Opu dikenal sebagai pusat penjualan emas di Makassar, namun pedagang di sana ada juga yang menjajakan oleh-oleh khas Makassar, peralatan musik dan olahraga.
Riki, pemilik Toko Marannu mengatakan beberapa pekan ini emas yang cukup laku terjual dan sering dicari yakni cincin.
"Emas yang paling laku untuk saat ini itu cincin 22 karat. Karena mungkin sekarang lagi musim kawin," ujarnya saat di wawancarai CELEBESMEDIA.ID, Rabu (29/6/2022).
Emas yang dijual di Somba Opu bermacam-macam kadarnya mulai dari yang 22, 23 hingga 24 karat. Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung dari kadarnya. Misalnya emas 23 karat saat ini seharga Rp864.000 per gram.
Andai kata setiap toko memiliki 10 kilogram emas perhiasan, betapa besar nilai ekonomi di jalan yang panjangnya tidak sampai 1 kilometer itu. Belum lagi nilai barang dari toko-toko lainnya yang tidak menjual emas.
Katakanlah harga rata-rata satu gram emas Rp864.000 dikali 1.000 gram dikali 10 kilogram dikali 124 toko, maka ada Rp1,71 Triliun di sana. Itulah sebabnya, pemilik toko-toko emas di sana merancang pintu-pintu tokonya dengan sistem pengamanan yang berlapis, sampai tiga susun pintu depannya. Termasuk pintu besi. Dilengkapi pula sistem kamera pengintai atau CCTV.
Belum lagi jika harga emas dunia naik, tentu emas perhiasan di toko-toko itu juga turut naik. Sebab harga emas memang berubah-ubah tergantung dari kebijakan moneter yang diambil Bank Sentral Amerika Serikat Federal System atau secara informal disebut The Fed.
"3 bulan belakangan ini harga emas turun karena kita melihat dari kebijakan moneter," pungkasnya.
Kini, harga emas masih sangat bergantung dengan aktivitas geopolitik.
Sehingga dapat diprediksi bahwa harga emas masih akan terus bergerak naik dan turun hingga akhir juli 2022.
(Laporan: Irfan Iskandar-Irnawari La Dungi UMI)