CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan lembaga perbankan syariah di Indonesia untuk mampu menghadirkan produk yang memberikan nilai tambah lebih.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyebut, nilai tambah itu diharapkan dapat menggaet banyak nasabah potensial yang mayoritas menetap di daerah dan didominasi oleh Pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM).
"Kami memberikan sedikit warning (peringatan) karena penduduk kita itu banyak tinggal di daerah dan mayoritas ekonomi kita didukung oleh UMKM. Nah, sehingga masyarakat kita ini menginginkan adanya produk syariah yang memberikan value pada kita semua," ujar Ketua OJK Wimboh Santoso dalam Press Conference acara Sarasehan Industri Jasa Keuangan di Makassar, Sabtu (1/5/2021).
Untuk bisa bersaing dengan lembaga perbankan konvensional, perbankan syariah diharuskan mampu menghadirkan produk yang mempunyai value.
Antara lain kata Wimboh, dengan menyediakan produk dengan harga terjangkau, lengkap, dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap setiap nasabah.
"Jadi, bukan hanya produknya syariah. Tapi juga memberikan value," jelas Wimboh.
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh lembaga keuangan syariah di Indonesia dapat segera berbenah untuk menghadirkan produk yang memiliki value lebih.
Apalagi kata Wimboh, persaingan bisnis perbankan tengah menghadapi tekanan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Kalau ternyata masyarakat tidak mendapatkan harga murah, tidak mendapatkan layanan yang baik, dan masyarakat juga tidak mendapatkan layanan yang lengkap ini juga berpikir dua kali untuk memilih syariah. Sehingga ini tantangan bagi kita semua," tandasnya.