CELEBESMEDIA.ID, Makassar –
Orang yang mampu mengelola keungan dengan baik berpotensi menjadi orang yang
kaya. Sebab meski memiliki uang yang banyak jika tidak dapat mengelolanya
dengan baik pasti suatu saat akan habis juga. Begitu pula sebaliknya meski
penghasilan minim tetapi dapat dikelola dengan baik maka pada akhirnya bisa
memiliki simpanan atau tabungan baik berupa aset maupun dalam bentuk uang.
Karena itu mengelola keuangan dengan baik akan berdampak pada kebebasan finansial seseorang. Berikut ini 6 tips mengelola keuangan agar tidak boros.
1. Disiplin melaksanakan manajemen anggaran
Registered Financial Planner, Edwin Limanta menjelaskan seberapapun penghasilan, jika pengeluaran tidak dianggarkan dengan baik maka tidak akan cukup dan akan habis.
“Buatlah rencana anggaran setiap bulan untuk
pengeluaran, dana darurat, dan persiapan masa depan, yakni tabungan, investasi
serta asuransi. Jika penghasilan diperoleh dalam jumlah tetap dan pada periode
yang sama setiap bulan maka buatlah rencana anggaran jangka panjang,” jelasnya
seperti yang dilansir dari Kantor Berita Nasional ANTARA.
2. Bedakan kebutuhan dan keinginan
Agar dapat disiplin melaksanakan manajemen
anggaran sebaiknya bedakan dulu antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini dapat
membantu untuk menstabilkan keuangan Anda.
“Posisikan kebutuhan sebagai skala prioritas dalam pos pengeluaran untuk mencegah kita mengeluarkan uang untuk pengeluaran yang kurang bermanfaat. Kebutuhan sehari-hari merupakan pengeluaran rutin dan harus dipenuhi sedangkan keinginan termasuk hal subjektif yang berkaitan dengan selera dan pemenuhannya masih dapat ditunda di lain waktu,” jelasnya.
3. Membatasi utang konsumtif
Menurut Edwin berutang memungkinkan selama itu produktif, misalnya berutang untuk cicilan rumah atau untuk modal usaha. Sebaliknya, jika orang berutang konsumtif berpotensi menggerus pendapatan.
“Karena utang tersebut jika dikonversi menjadi
aset yang produktif maka bisa memberikan penghasilan. Sebaliknya jika utang
mengandung bunga yang harus dilunasi tepat waktu. Jika lupa atau lalai membayar
tagihan maka dapat menggerus pos tabungan,” tutunya.
4. Membiasakan hidup minimalis
Orang-orang dapat memilah antara kebutuhan penting versus kurang penting sehingga pengeluaran dapat dilakukan secukupnya dan penghasilan dapat dialokasikan lebih banyak ke tabungan.
“Dengan membiasakan hidup minimalis, maka akan
melatih diri tidak latah ingin ikut tren atau bersaing dengan orang lain,”
jelas Edwin.
5. Mempersiapkan dana darurat
Penting untuk
mempersiapkan dana darurat. Dana ini ditujukan untuk kondisi mendesak sehingga
jika ada pengeluaran mendadak tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Cara membangun dana darurat yakni menyisihkan
setidaknya 10 persen dari pendapatan rutin. Sisihkan hingga bisa mencapai
setidaknya tiga sampai enam kali besar pengeluaran rutin bulanan.
“Tabungan menjadi instrumen paling umum untuk
menyimpan dana darurat karena likuiditas tinggi, aksesnya mudah, dan dananya
dapat diambil kapan saja saat dibutuhkan,” tambahnya.
6. Mulai berinvestasi
MUlailah untuk berinvestasi sebab hal ini dinilai mampu bersaing dengan inflasi yang terjadi setiap tahun. Hasil investasi nantinya dapat digunakan untuk membantu membiayai pendidikan anak atau persiapan masa pensiun.
“Jika belum berpengalaman
dalam berinvestasi, bisa mulai dengan investasi yang minim risiko, seperti
reksadana atau obligasi,” tutupnya.