CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar AG KH Baharuddin Abduh Al-Safa menegaskan ulama harus netral di tahun politik.
Pasalnya, Indonesia akan menggelar Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif pada Februari 2024 mendatang.
Hal itu diutarakan AG KH Baharuddin dalam diskusi publik Komisi Dakwah dan Pendidikan MUI Makassar di Hotel Horison, Makassar, Sabtu (3/6/2023).
"Ulama itu Khadimul Ummah, kita sebagai pelayan ummat tanpa ada tendensi kepentingan selain kepentingan ummat," ucapnya.
Jika ada pihak yang datang bersilaturahmi, lanjut KH Baharuddin, itu harus diterima dengan baik tanpa ada maksud lain di belakangnya.
"Tapi tidak dengan kepentingan politik, kalau mereka minta didoakan ya kita doakan, tapi doanya umum saja untuk ummat dan bangsa, karena kita ini Khadimul Ummah, wajib kita menjaga marwah sebagai ulama," tambahnya.
Diskusi publik yang mengusung tema 'Menjaga Marwah dan Citra Ulama di Tahun Politik' ini juga dihadiri Kabag Kesra, Moh. Syarif yang mewakili Walikota Makassar Danny Pomanto.
"Kami selaku Pemerintah Kota Makassar memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Komisi Dakwah dan Pendidikan serta seluruh jajaran MUI Makassar atas terselenggaranya kegiatan diskusi publik ini, dalam menghadapi tahun politik kedepan," ucap Syarif dalam sambutannya.
Narasumber dalam kegiatan ini yakni Ketua PW Muhammadiyyah Sulsel, Prof Dr H Ambo Asse, serta Dr. Abd. Rauf Muhammad Amin mewakili PWNU Sulsel.
Kegiatan ini berlangsung secara khidmat dan interaktif, serta menghadirkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, mubaligh, ustaz dan alim ulama di Kota Makassar.
Laporan: Moh Firmansyah Putra