CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan RI, Arianti Anaya menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, Indonesia sangat bergantung dengan produk-produk impor meskipun memiliki sumber daya yang cukup.
“Kita saat ini sangat tergantung dengan impor, produk kita obat, alat kesehatan, semuanya impor. Bahkan jamu kita kalah dengan China. Padahal kita punya sumber daya yang luar biasa,” jelas Arianti.
Hal ini ditegaskannya dalam kegiatan yang dihelat Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar di Gedung B Direktorat pada Kamis (3/2/2022).
Pertemuan yang bertajuk Transformasi dan Reformasi di Bidang Kesehatan tersebut berlangsung secara hybrid dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan RI sebagai narasumber dan ratusan sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai peserta daring maupun luring.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut Arianti menjabarkan bahwa terdapat tiga tantangan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) di Indonesia, yaitu kekurangan jumlah tenaga kesehatan secara nasional, distribusi SDMK yang tidak merata, dan kurangnya pelatihan berbasis komputer.
Oleh karena itu, dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapi terutama selama pandemi Covid-19, bidang kesehatan di Indonesia memerlukan transformasi yang positif agar dapat keluar dari permasalahan yang ada.
“Transformasi di bidang kesehatan harus kita lakukan terutama tentunya untuk bisa kita capai di 2024 agar kita bisa segera keluar dari permasalahan yang ada, karena dengan pandemi ini kita tahu bahwa kita mengalami banyak masalah. Dan Kementerian Kesehatan tentu sebagai gerbong yang bertanggung jawab terkait kesehatan ini punya peran penting, karena kalau kesehatan belum selesai, tentu masalah ekonomi akan terus menjadi masalah,” kata Arianti kepada CELEBESMEDIA.ID.
Dengan upaya merencanakan transformasi di bidang kesehatan salah satunya melalui Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes, Arianti berharap Poltekkes Kemenkes Makassar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang saat ini masih kurang.
“Saya berharap Poltekkes sebagai UPT dari Kemenkes bisa melakukan transformasi menjadi unit yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan. Kita masih kekurangan tenaga kesehatan di beberapa puskesmas. Dan saya berharap Poltekkes sebagai unit UPT Kemenkes bisa mengisi tempat-tempat yang ada,” tutup Arianti.
(Laporan: Fitri Khaerunnisa)