CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kata "tasamuh" berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti murah hati serta lapang hati.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, "tasamuh" diartikan sebagai lapang dada, keluasan pikiran, dan toleransi.
Secara keseluruhan, "tasamuh" mencerminkan sikap atau perbuatan yang melibatkan pelapangan dada, tenggang rasa dalam menghadapi perbedaan, termasuk perbedaan pendapat, keyakinan, dan agama.
Dalam konsep "tasamuh," terdapat unsur-unsur seperti menghormati, menghargai, dan simpati.
Sikap ini menjadi sangat penting, terutama dalam kehidupan masyarakat yang bersifat heterogen atau majemuk, khususnya dalam konteks kehidupan beragama.
Beberapa bentuk penerapan "tasamuh" antara lain:
Tidak ada paksaan dalam memilih agama, sebagaimana terdapat dalam surah ke-2, al-Baqarah ayat 256. Prinsip ini menekankan kebebasan individu untuk memilih agamanya tanpa adanya tekanan.
Menghindari pemaksaan terhadap kepentingan dan keinginan. Manusia memiliki beragam kepentingan dan keinginan, dan "tasamuh" mengajarkan untuk tidak memaksakan agar selalu sejalan dengan orang lain.
Menghormati dan menghargai perbedaan potensi dan keahlian antar individu. "Tasamuh" diperlukan agar perbedaan ini tidak menjadi sumber konflik, dan setiap individu bisa saling mendukung untuk mencapai kepentingan bersama.
Dalam konteks beragama, penerapan "tasamuh" dalam kehidupan bermasyarakat melibatkan tindakan seperti memperbolehkan orang lain beribadah sesuai agamanya, tidak memaksa orang untuk berpindah keyakinan, menghormati proses ibadah orang lain, tidak mencela atau merendahkan agama orang lain, tidak menggunakan agama sebagai bahan gurauan, dan tetap menjaga hubungan baik dengan semua orang tanpa memandang latar belakang agama mereka.
Selain itu, "tasamuh" juga mencakup tindakan menolong orang lain dalam situasi sulit, tanpa memandang agama mereka, serta tidak mengganggu ketenangan ibadah umat beragama lain.***