CELEBESMEDIA.ID, Maros - Keberadaan sumur tadah hujan yang dibangun di sejumlah desa di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros dianggap tidak banyak memberikan solusi dalam mengatasi krisis air bersih saat musim kemarau tiba.
Kondisi tersebut dikeluhkan warga lantaran sumur tadah hujan sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, air di sumur tadah hujan juga terasa asin, keruh, dan berbau saat persediaan airnya mulai menyusut secara drastic.
Untuk mengatasi persoalan air bersih saat kemarau tiba, Kepala Dusun Mangarabombang, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Abdul Jalil, pun berharap agar Bupati Maros memberikan bantuan penyulingan yang bisa merubah air asin menjadi tawar.
“Bantuan penyulingan air merupakan solusi satu-satunya untuk mengatasi persoalan krisis air bersih di sini,” kata Jalil. “Keberadaan sumur tadah hujan selama ini tidak banyak membantu warga.”
Meski suplai air bersih kerap didistribusikan saat kemarau tiba, Jalil menilai hal tersebut bukanlah solusi yang tepat. “Karena bantuan air bersih sangat terbatas dan tidak semua warga bisa menikmati bantuan tersebut,” katanya.