CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kemarau yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel) termasuk di Makassar, berdampak meningkatnya suhu udara.
Suhu harian di Makassar sepekan terakhir menjadi atensi khusus bagi masyarakat berbarengan dengan kekeringan yang sudah melanda beberapa daerah di Makassar seperti Kecamatan Tallo dan Kecamatan Manggala.
BMKG mencatat suhu udara di Makassar berada pada angka rata-rata 34 derajat - 37 derajat Celcius.
"Dari pantauan suhu harian di Makassar, masih berkisar antara 34 derajat - 36 derajat Celcius, namun tidak menutup kemungkinan bisa mencapai 37 derajat Celcius," jelas Prakirawan BMKG Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah kepada Celebesmedia.id, Ahad (22/9).
Sitti Nurhayati menjelaskan, bahkan pada Senin (23/09), posisi matahari tepat berada di ekuator yang kemudian posisi matahari bergerak menuju Belahan Bumi Selatan (BBS). Sehingga ia pun memperkirakan cuaca panas ekstrem akan melanda Makassar hingga Oktober mendatang.
"Pada saat musim kemarau dan posisi matahari berada di ekuator yang menyebabkan wilayah kita semakin banyak menerima panas dari matahari yang posisi wilayahnya sangat dekat dengan garis ekuator yang mengakibatkan suhu udara semakin meningkat, diperkirakan cuaca panas akan bertahan hingga Oktober mendatang," sambungnya.
Lebih lanjut Prakirawan BMKG tersebut menjelaskan bahwa cuaca panas ekstrem yang meningkat belakangan, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena wilayah kota Makassar masih musim kemarau.
Kemudian, kurangnya tutupan awan yang menyebabkan wilayah daratan lebih banyak menerima panas matahari. Selain itu kurangnya curah hujan sehingga membuat suhu panas meningkat dan cadangan air di bawah tanah juga semakin mengering.
Ia pun menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati selama musim kemarau ekstrem ini. Pasalnya peristiwa kebakaran lebih mudah terjadi, apalagi pada kondisi suhu panas yang tinggi.
Laporan : Riski