CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Mastitis merupakan kondisi peradangan pada payudara yang sering terjadi pada ibu yang sedang menyusui.
Jika tidak diatasi dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi yang mengakibatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit selama menyusui.
Gejala mastitis pada masa menyusui biasanya muncul tiba-tiba pada salah satu payudara. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
- Payudara tampak kemerahan dan sering gatal.
- Sensasi perih saat menyusui.
- Terdapat benjolan yang menyakitkan di payudara.
- Ukuran satu payudara lebih besar.
- Puting payudara mengeluarkan nanah.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak atau leher.
- Demam dan rasa lelah.
Sebelum gejala tersebut muncul, beberapa ibu menyusui dapat mengalami gejala awal yang mirip dengan flu.
Penyebab mastitis pada ibu menyusui dapat berasal dari gangguan pada aliran ASI, yang dapat diperparah oleh infeksi pada payudara. Faktor penyebab meliputi:
- Infeksi bakteri, seperti Staphylococcus dan Streptococcus agalactiae.
- Saluran ASI tersumbat akibat gangguan pada aliran ASI.
- Faktor risiko, seperti luka pada puting payudara, penggunaan bra yang terlalu ketat, kelelahan, kebiasaan merokok, kurang gizi, frekuensi menyusui tidak teratur, riwayat mastitis sebelumnya, penggunaan implan payudara, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Cara mengatasi mastitis bisa dengan langkah-langkah berikut:
- Tetap menyusui dari payudara yang terkena mastitis.
- Pastikan benar-benar melekat saat menyusui.
- Pilih posisi menyusui yang nyaman.
- Pijat payudara dengan lembut untuk memperlancar aliran ASI.
- Hindari penggunaan bra yang terlalu ketat, dan jaga asupan cairan dan istirahat yang cukup.
Untuk meredakan mastitis, mandi air hangat atau kompres dengan kain yang direndam air hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan aliran ASI.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan tetapi juga membantu ASI mengalir lebih lancar.***