CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan internasional menaruh perhatian amat serius terhadap perkembangan ekonomi global yang sedang "diteror" berbagai ancaman.
Perubahan prospek dan prediksi angka pertumbuhan ekonomi
global maupun regional terus diubah untuk memberikan sinyal dan pedoman
mengelola ekonomi masing-masing negara.
Setelah Bank Dunia menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi
secara signifikan ke angka 2,9 persen tahun 2022, disusul Organisasi untuk
Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)
ke angka 3,0 persen.
Kabar terbaru, Dana
Moneter Internasional (IMF) memperkirakan akan memangkas lebih lanjut proyeksi
pertumbuhan ekonomi global pada 2022 bulan depan, ungkap juru bicara IMF pada
Kamis (9/6/2022), sebagaimana dilutip ANTARA.
Jika itu terjadi, akan menandai penurunan yang ketiga oleh
IMF tahun ini. Pada April, IMF telah memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan
ekonomi global hampir satu poin persentase penuh menjadi 3,6 persen pada 2022
dan 2023.
Juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan
pada briefing reguler IMF bahwa prospek keseluruhan pertumbuhan di
seluruh dunia masih terbuka, meskipun pada tingkat yang lebih lambat. Tetapi
beberapa negara mungkin menghadapi resesi.
"Jelas sejumlah perkembangan telah terjadi yang dapat
membuat kami merevisi lebih jauh," kata Rice kepada wartawan.
"Begitu banyak yang telah terjadi dan (sedang) terjadi
dengan sangat cepat sejak terakhir kali kami datang dengan perkiraan
kami."
IMF akan merilis pembaruan untuk Prospek Ekonomi Dunia pada
pertengahan Juli.
Bank Dunia pada Selasa (7/6/2022) memangkas perkiraan
pertumbuhan globalnya hampir sepertiga menjadi 2,9 persen untuk 2022. Alasannya
kerusakan yang bertambah dari invasi Rusia ke Ukraina dan pandemi COVID-19,
sambil memperingatkan tentang meningkatnya risiko stagflasi.
"Kami melihat pertemuan krisis ini ... kombinasi dari
semua hal ini menuju ke arah yang sama dari risiko penurunan yang
terwujud," katanya.