CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ketidak jelasan Izin operasional
KM Ladang Pertiwi 02 dipertanyaan anggota DPR RI. Dalam sebuah rapat Anggota Komisi V DPRD
Muhammad Fauzi meminta penjelasan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
terkait tragedi tenggelamnya KM Ladang
Pertiwi di Perairan selata Makassar .
“Tadinya kita ada rapat kerja dengan Kemenhub dan dalam
rapat itu kami meminta penjelasan terkait KM LAdang Pertiwi yang tenggelam di
Selat Makassar,” ujarnya yang dikutip dari Antaranews, Selasa (7/6/2022).
Ia mengatakan alasannya meminta penjelasan Kementrian
Perhubungan karena mendapat infomasi jika KM Ladang Pertiwi sering berlayar
dengan tidak menjalankan izin dan fungsinya
bukanlah sebagai kapal penumpang melainkan kapal barang.
“Karena izinnya itu yang masih samar-sama bagi kami di DPR
RI, kemudian kami mempertanyakan kepada Kemenhub karena mereka itu memiliki
semua data-data angkutan, izin dan fungsinya. Inilah yang coba kami minta
penjelasannya,” katanya.
“Jika memang tidak ada izin berlayar terus kenapa kapal itu bisa
leluasa melakukan pelayaran dan kenapa itu lolos. Jika pegawasan ketat, saya yakin
tidak akan seperti ini kejadiannya,” lanjutnya.
Muhammad Fauzi juga menyebutkan jika Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi berjanji kepada Komisi V DPRD RI akan memberikan laporan lengkap
secara tertulis.
Sebelumnya diberitakan
Kesyahbandaran Utama Makassar mengungkapkan Kapal motor dengan fisik
kayu tersbeut memang tidak memiliki izin mengangkut penumpang dan barang,
tetapi hanya memiliki izin menangkap ikan.
Dalam tragedi karamnya KM Ladang Pertiwi 02, polisi telah
menetapkan nahkoda dan pemilik kapal sebagai tersangka karena terbukti terlibat
dalam unsur kelalaian yang menyebabkan tenggelamnya kapal tersebut.
KM Ladang pertiwi mengalami kecelakaan setelah bertolak dari
Pelabuhan Rakyat Paotere Kota Makassar menuju Pulau Kalmas, Kabupaten Kepulauan
Pangkajene, Sulawesi Selatan pada Rabu (25/5/2022) lalu. Diketahui ada 50
penumpang kapal. Dari jumlah tersbeut tim SAR berhasil menemukan 31 orang dalam
keadaan selamat, empat meninggal dan 15 orang dinyatakan hilang atau belum
ditemukan.