Belum Ada WNI Terdampak Banjir Sydney, KJRI Imbau Tetap Waspada - Celebesmedia

Belum Ada WNI Terdampak Banjir Sydney, KJRI Imbau Tetap Waspada

Rini - 06 July 2022 10:27 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar -  Banjir masih saja merendam sejumlah wilayah di Australia.  Terkait kondisi ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di Sydney agar meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini disampaikan KJRI Sydney lewat akun resmi Twitter mereka di @IndonesiaInSyd.

Dalam cuitannya, KJRI Sydney meminta WNI waspada terhadap kondisi curah hujan yang tinggi, angin kencang, serta banjir.

WNI juga diminta mempersiapkan perlengkapan untuk mengantisipasi pemadaman listrik dan instruksi evakuasi.

"Terus pantau perkembangan cuaca dan peringatan cuaca yang tersedia," imbau KJRI Sydnedy.

KJRI Sydney juga membagikan kontak Whatsapp yang bisa dihubungi jika WNI memerlukan bantuan KJRI di nomor (+61)434 544 478.

Hingga Selasa sore (5/7/2022) belum ada warga asal Indonesia yang dilaporkan terdampak, namun pihak berwenang meminta agar semua warga mematuhi instruksi termasuk perintah evakuasi.

"Dalam pantauan kami, sampai sekarang belum ada warga asal Indonesia yang terkena dampak banjir," kata Tiopan dari Fungsi Informasi, Sosial dan Budaya Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney yang dikutip dari ABC Indonesia.

"KJRI Sydney telah berkoordinasi dengan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) NSW dan tengah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai komunitas masyarakat dan diaspora Indonesia untuk mencari informasi terkait WNI terdampak. Hingga saat ini, belum terdapat laporan mengenai WNI terdampak banjir," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan pada Senin, 4 Juli ada sekitar 30.000 penduduk di New South Wales (NSW) yang mengungsi. Namun sehari setelahnya melansir Kantor Berita Nasional ANTARA, saat initercatta sudah ada 50.000 penduduk yang mengungsi, kata Menteri Manajemen Darurat NSW Steph Cooke.

Ini merupakan banjir ketiga sepanjang Januari-awal Juni, tepatnya pada Maret dan April. Yang ketiga, terjadi awal Juli ini.

Pemerintah setempat telah memerintahkan 30 ribu penduduk di New South Wales mengungsi.

Tag