CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Penyakit meningitis merupakan keadaan medis yang membutuhkan penanganan segera dan menjadi kegawatdaruratan.
Dalam kondisi yang ringan sekalipun, meningitis dapat menyebabkan kecacatan permanen, seperti kehilangan pendengaran, sementara pada kasus yang lebih parah, dapat berujung pada kematian.
Secara normal, otak dan sumsum tulang belakang manusia dilindungi oleh lapisan tipis yang mirip dengan lapisan pada telur. Lapisan ini disebut meningen.
Namun, ketika terjadi peradangan pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang tersebut, maka terjadilah masalah kesehatan yang kita kenal sebagai meningitis.
Infeksi bakteri atau virus merupakan penyebab paling umum dari meningitis. Sumber infeksi dapat berasal dari telinga, sinus, tenggorokan, area sekitar gigi, dan rongga mulut.
Selain itu, beberapa mikroorganisme lain dan jarang sekali, penggunaan beberapa jenis obat tertentu, juga dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit ini.
Gejala meningitis sangat beragam dan tergantung pada penyebab dan usia penderitanya.
Pada orang dewasa, gejala yang sering muncul adalah nyeri kepala hebat, diikuti dengan kaku kuduk (keterbatasan dalam menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tegangan otot leher dan kekakuan tengkuk).
Namun, gejala seperti itu jarang ditemukan pada anak-anak kecil. Pada anak-anak, gejala yang sering terjadi adalah ketidaknyamanan dan kelihatannya tidak sehat.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada meningitis dan dapat dijadikan acuan untuk mencari perawatan medis adalah sebagai berikut:
- Demam dan menggigil, terutama pada bayi baru lahir dan anak-anak.
- Perubahan kondisi mental, seperti kebingungan atau kesulitan dalam bangun tidur.
- Mual, kadang disertai muntah.
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
- Sakit kepala parah.
- Kaku kuduk.
- Kejang.
Terdapat lima jenis meningitis yang dapat dialami seseorang, tergantung pada penyebabnya:
- Meningitis Bakteri: Jenis meningitis ini umumnya terjadi ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke jaringan otak atau sumsum tulang belakang.
Gejala meningitis bakteri meliputi sakit kepala, demam, kaku kuduk, ruam, mual, sensitif terhadap cahaya, dan kebingungan.
Meningitis Virus: Gejala pada meningitis virus umumnya lebih umum dibandingkan dengan meningitis bakteri. Meningitis virus umumnya merupakan penyakit yang membaik dengan sendirinya tanpa perawatan khusus (self-limiting disease).
Meningitis Parasit: Meningitis parasit disebabkan oleh parasit yang dapat ditemukan di tanah, tinja, serta pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk tertentu.
Meningitis Jamur: Meningitis jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur yang menyerang tubuh dan menyebar melalui aliran darah ke jaringan otak atau sumsum tulang belakang.
Meningitis Non-Infeksi: Meningitis non-infeksi umumnya terjadi bukan karena infeksi bakteri, virus, atau jamur, melainkan disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti cedera kepala, operasi otak, lupus, kanker, atau penggunaan obat tertentu.
Kesadaran akan tanda-tanda dan gejala-gejala yang muncul dapat memainkan peran krusial dalam mencegah dampak serius pada kesehatan dan melindungi diri sendiri serta orang-orang terdekat dari penyakit ini.***