CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Pertanian menjamin stok pangan selama Ramadan di tengah pandemi
COVID-19 aman dengan cadangan yang cukup untuk beberapa bulan ke depan.
Dalam telekonferensi bersama Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan neraca
kebutuhan pangan cukup bagus dan terkendali dengan baik.
"Dari neraca pangan nasional kita, sebenarnya kita
punya neraca cukup bagus terkendali baik, cukup tersedia," kata Mentan
Yasin dalam telekonferensi yang dipantau melalui Media Center Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian
menjamin solusi pangan rakyat agar stok pangan tersedia bagi 267 juta penduduk
Indonesia.
Saat ini, dari neraca pangan nasional memiliki surplus
cadangan kurang lebih 3,5 juta ton. Sementara pada kurun Februari hingga Mei lahan
persawahan mampu memproduksi 12,4 juta ton beras.
Jika ditambah stok di Badan Urusan Logistik (Bulog) dan di
penggilingan maka terdapat total stok sebanyak 15 juta ton beras.
Dalam hal ini, Kementerian Pertanian memiliki tiga pilihan
pendekatan dalam skema pangan nasional yaitu optimistis, moderat dan pesimistis
menilik keadaan lahan yang dapat menghasilkan beras dan aspek distribusi hingga
sampai ke masyarakat.
Dari sisi optimistis, kata dia, terdapat stok 15 juta ton
beras nasional dan kebutuhan beras nasional 7,6 juta ton lebih kurun
Februari-Mei. Jika begitu akan ada sisa stok 7 juta ton lebih.
Sementara dengan pendekatan moderat, lanjut dia, dari 3,5
juta ton stok yang ada dan skema kemampuan produksi beras turun 4 persen dari
stok 12,4 juta ton maka tinggal 11 juta ton lebih. Sedangkan kebutuhan beras
naik menjadi 7,6 juta-7,9 juta ton maka akan tetap tersisa stok dalam kisaran 7
juta ton beras.
Kemudian melalui pendekatan pesimistis, kata Yasin, dengan
stok 3,5 juta ton, produksi 11,2 juta ton sementara kebutuhan beras nasional
8,3 juta maka akan tersedia sisa stok 6 juta ton hingga akhir Mei 2020.
"Kalau begitu bulan puasa dan Idul Fitri dalam kendali
aman. Data sudah kami validasi sampai ke daerah. Semoga Allah memberi, ada
inayah sehingga data ini menjadi data obyektif normatif,” pungkas Yasin.