CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perusahaan asuransi di Indonesia
terus berkembang dan semakin bertambah banyak peminat, baik dari produk
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi jenis lainnya.
Sejarah berdirinya asuransi di Indonesia pun tidak terlepas
dari semakin berkembangnya bisnis pemerintah kolonial Belanda pada sektor
perkebunan dan perdagangan. Pada masa tersebut perkebunan rempah-rempah,
tembakau dan kelapa sawit yang menjadi ciri khas tanaman di Indonesia tumbuh
pesat.
Pada masa penjajahan Belanda, untuk menunjang bisnis
perkebunan dan perdagangan, mereka mendirikan perusahaan asuransi kerugian
pertama di Indonesia yaitu Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij pada
tahun 1853 dengan perlindungan utama terhadap resiko kebakaran dan asuransi
pengangkutan.
Lahirnya asuransi di Indonesia pertama kali didirikan oleh
orang Belanda dengan nama Nederlandsh Indisch Leven Verzekering En Liefrente
Maatschappij (NILMIY) dengan mengadopsi perusahaan Asuransi Belanda yaitu De
Nederlanden Van 1845.
Kelak dikemudian hari setelah Indonesia merdeka, asuransi
ini diambil alih Pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi PT Asuransi
Jiwasraya. Disusul berikutnya oleh Asuransi Jiwa Boemi Poetra pada tahun 1912.
Perusahaan asuransi tersebut menjadi tolak ukur dari
perkembangan asuransi di Indonesia dimana dibuat oleh masyarakat bahkan secara
gotong royong dan tolong menolong antar anak bangsa. Oleh sebab itu pada zaman
dahulu perusahaan asuransi tersebut dibuat dalam wujud onderling ataupun
perusahaan bersama.
Setelah memasuki era modern maka perusahaan asuransi baru
terus bermunculan dengan menghadirkan banyak produk terbaru. Diantaranya
Asuransi Sinarmas, Asuransi Axa Mandiri, Allianz, AIA Financial, hingga
Prudential.
Jadi dalam asuransi di era modern seperti sekarang siapa
saja harus mampu melihat segala macam potensi menguntungkan yang sekarang ini
bisa diperlihatkan dengan menawarkan produk investasi terbaik hingga menjadi
satu bukti seputar perkembangan asuransi di Indonesia.
Hal ini semakin menambah alternatif pilihan bagi masyarakat
untuk medapatkan perlindungan terhadap resiko seperti yang diharapkan.
Tetapi, di sisi lain pemerintah juga semakin tanggap dengan
kebutuhan masyarakat akan perlindungan sehingga mulai tahun 2014 lalu, lahir
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan sebagai
gabungan fungsi dan peran dari Jamsostek dan Askes pada periode sebelumnya.