CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Rencana pengerjaan pembangunan jembatan Barombong hingga kini masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat.
Selain Jembatan Kembar Sungguminasa, Jembatan Barombong sepanjang 440 meter dan lebar kurang lebih 6 meter ini merupakan akses utama yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa serta Takalar.
Setiap harinya, jembatan ini macet parah akibat kapasitas jembatan yang sudah tidak bisa lagi menampung volume kendaraan yang semakin padat. Akses dua jalurnya juga makin menambah parah keadaan.
Kemacetan biasa terjadi di waktu pagi dan sore, belum lagi jika ada kendaraan seperti truk yang mengalami kerusakan di tengah jembatan tersebut, tentu saja akan menyebabkan kemacetan panjang.
"Iye parah sekali di sini, hampir tiap hari beginimi kondisinya apalagi kalau hari-hari libur kaya malam minggu," ucap salah seorang warga sekitar, Dg Gawang saat di wawancarai CELEBESMEDIA.ID, Sabtu (17/06/2023) sore.
"Biasa sore sampai sudah isya baru lolos orang, kalo parah sekali bisa 2 sampai 3 kilo macetnya. Kalau ada ibu hamil ini melahirkan dijalanmi kalau lewat sini," tambahnya.
Dilansir dari regional.kompas.com, diketahui bahwa pemerintah provinsi Makassar lewat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Astina Abbas, telah berjanji untuk membangun sebuah jembatan lagi di wilayah ini, namun menunggu pemkot Makassar untuk menyiapkan lahannya, sebab jalan tersebut masih wewenang dari pihak pemkot Makassar.
Dg Gawang juga menuturkan bahwa jembatan ini dulunya sudah pernah di tinjau dan diukur, namun sampai sekarang pembangunannya tidak kunjung dilaksanakan.
"Iye dulu itu adami datang lihat sama ukur-ukurki, kita kira maumi di kerja ternyata sampai sekarang nda ada jadi," ungkapnya.
"Semoga cepat mi di bangun jembatan lagi disini, supaya tidak macet kaya begini. Kasihan masyarakat tersiksa," tandasnya.
Sementara itu salah satu pengendara, Wiwi yang sering melintas di jembatan itu mengungkapkan kekesalannya akibat kemacetan yang sering terjadi.
"Deh jangki bilang, nasusahi sekali ki ini iya. Kalo Mauki ke kota kerja, pergi macet pulang lebih parah," tutupnya.
Laporan: Moh. Firmansyah Putra