CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Direktorat Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan resmi memberikan izin kepada PT Pelabuhan Indonesia IV
untuk melakukan operasi penuh dermaga Makassar New Port (MNP) mulai 28 Maret
2019 lalu. Sebelumnya, salah satu proyek nasional ini melakukan uji coba sandar
kapal sejak soft launching pada 2 November 2018.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang, mengatakan bahwa
dengan adanya izin operasi penuh dari Dirjen Hubla, dermaga MNP kini juga sudah
bisa melakukan direct call karena kedalaman dermaga sudah - 16 m LWS.
“Sebelumnya, kedalaman dermaga MNP baru -12 m LWS, namun
sudah bisa digunakan untuk uji coba sandar kapal sambil terus dilakukan
pengerukan,” jelas Farid dalam siaran pers yang diterima CELEBESMEDIA.ID.
Dia menuturkan, meski kedalamannya baru -12 m LWS, namun
dermaga MNP sudah bisa disandari kapal yang memuat barang dari Makassar untuk
dikirim ke beberapa daerah tujuan di wilayah Timur Indonesia seperti Ambon,
Ternate, Sorong, Surabaya, Manokwari, Nabire, dan Jayapura. Dengan barang yang
diangkut antara lain semen, makanan ternak, beras, minuman, palawija, gula
pasir, dan barang elektronik.
“Dengan kedalaman sekarang - 16 m LWS, dermaga MNP sudah
bisa disandari kapal dengan bobot besar yang biasa digunakan untuk direct call
ke beberapa negara di luar negeri,” ucapnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang
Terminal Petikemas Makassar (TPM), Yosef Benny Rohy, menyebutkan pengoperasian
dermaga MNP otomatis mengurangi antrian di TPM sebesar 30 persen.
Sebelum dermaga MNP beroperasi, aktivitas bongkar muat
barang di TPM mencapai 2.000 box per hari. Setelah ada MNP, bongkaran di TPM
menurun jadi rata-rata 1.400 box per hari. “Kondisi ini jelas menjadi pengurai
antrian kapal di dermaga TPM,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, saat ini rata-rata waiting time di dermaga
TPM tinggal 1 hari dan kondisi tersebut sudah normal. Sebelum ada MNP, waiting
time bisa mencapai 3 hingga 4 hari.(*)