CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Celebes Media grup menggelar seminar prospek ekonomi 2019 di Hotel Claro, Senin (3/12/2018) bertajuk Celebes Economic Outlook: Pertumbuhan Berkelanjutan, Berkualitas dan Berkeadilan.
Seminar ini akan menghadirkan pembicara Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah, pimpinan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, serta ekonom senior Prof Marzuki Dea.
Direktur Utama Celebes Media Olahraga Andi Suruji mengatakan, perekonomian global yang mengalami guncangan, tentu berimbas pada perekonomian nasional dan regional. Misalnya, perang dagang antara dua raksasa ekonomi, Amerika Serikat dan China.
Pada sisi lain, katanya, sejumlah negara atau perekonomian, pada paruh kedua 2018, mengalami krisis, seperti Argentina dan Turki. Di Indonesia, katanya, krisis nilai tukar sempat mengkhawatirkan banyak pihak karena rupiah terus melemah menuju pada posisi ketika krisis multidimensi 1998.
Pada tahun 2019, ujarnya, adalah tahun politik bagi Indonesia karena ada Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif. Pada sisi satu sisi, gawe politik bisa menimbulkan ekses instabilitas politik, tetapi pada sisi lain ada dana yang akan menggelontor ke masyarakat yang dapat menggerakkan ekonomi lebih cepat.
"Bagaimana mengatasi situasi ketidakpastian itu, dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mendorong dunia usaha tetap berjalan cepat terutama dari sisi perbankan, itulah yang akan dipaparkan oleh otoritas moneter dan jasa keuangan," katanya.
Ada pun Gubernur Sulsel Prof Nurdin yang baru tahun ini mengambil alih kendali pemerintahan dan memimpin pembangunan, termasuk ekonomi, di Sulsel, diharapkan memaparkan programnya, khususnya tahun depan, kepada peserta, pelaku usaha.
"Otoritas moneter, otoritas jasa keuangan, dan Pak Gubernur harus memberikan peta dan arah kebijakan pembangunan ekonomi, khususnya di daerah ini, sehingga ada navigasi bagi pelaku usaha dalam memasuki dan melewati tahun politik 2019 sesuai harapan," kata Andi Suruji.
Ia berharap pelaku usaha, baik BUMN maupun swasta memanfaatkan kesempatan baik ini agar memiliki guidance memasuki tahun 2019, untuk menjalankan bisnisnya tanpa guncangan.*