Kemarau Masih Lama, BMKG Prediksi Musim Hujan Tahun Ini hingga Juli

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, memprediksi akhir musim hujan di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan berakhir di kisaran April hingga Juli.
Berakhirnya musim hujan di Sulsel tidak serentak terjadi di seluruh daerah. Hal ini disebabkan kondisi topografi yang berbeda-beda di setiap daerah.
"Musim hujan di Sulsel sebagian besar berakhir di antara bulan April - Juli (berbeda-beda tiap wilayah), hal ini disebabkan oleh Topografi daerah atau kondisi atmosfer lokal," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Amhar Ulfiana.
Topografi merujuk pada fitur fisik alami tanah di area tertentu, seperti perubahan ketinggian, gunung, bukit, danau, dan lembah.
Fitur-fitur ini dapat mengubah seberapa banyak hujan yang turun di suatu area dan seberapa panas atau dinginnya cuaca. Oleh karena itu, topografi memiliki dampak yang signifikan terhadap iklim suatu area.
Sementara itu, untuk puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada kisaran Agustus hingga September mendatang. Hal ini akan terjadi di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan kecuali sebagian wilayah Tana Toraja, Toraja Utara, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur dan Luwu.
"Untuk puncak musim kemarau di Sulawesi Selatan normalnya terjadi di antara bulan Agustus - September, ini terjadi di sebagian besar wilayah Sulsel, Kecuali sebagian wilayah Tana Toraja, Toraja Utara, Palopo, Luwu Utara, Luwu dan Luwu Timur yang diprakirakan mengalami musim hujan sepanjang tahun (periode 2024/2025)," ungkapnya.
Daerah-daerah yang yang akan mengalami musim hujan sepanjang tahun tersebut dipengaruhi oleh kondisi atmosfer lokal.
Sementara musim pancaroba akan terjadi pada April. Musim pancaroba merupakan masa peralihan dari musim hujan ke kemarau yang biasanya ditandai dengan pola angin yang berangsur-angsur berubah. Dari angin baratan menuju angin timuran, curah hujan mulai berkurang, hujan yang umumnya terjadi di siang/sore hari yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Laporan : Riski