Sulsel Dua Kali Diterpa Tsunami Informasi Hari Selasa Ini

Ilustrasi - (foto by Pexels)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hari ini, Selasa (14/12/2021), masyarakat Sulawesi Selatan dua kali diterpedo tsunami-informasi">tsunami informasi. Bergelombang menyerbu aplikasi kirim-terima pesan. Lengkap dengan foto dan video.

Masih pagi, sudah beredar berita duka tentang meninggalnya Ryas Rasyid. Berseliweran berita itu di grup-grup WhatsApp. Mulai grup sekolah, organisasi keagamaan, sampai organisasi kedaerahan, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.

Dapat dimaklumi jika meninggalnya Ryas Rasyid cepat beredar. Nama itu tidak asing. Ia tokoh Sulsel pernah menduduki jabatan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 25 Januari 2010. 

Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Persatuan Nasional dan anggota DPR-RI periode 2004–2009.

Namun hanya berselang beberapa menit saja, muncul bantahan. Prof Ryas Rasyid ternyata sehat-sehat walafiat. Walaupun frekuensi kemunculannya di ruang publik memang semakin berkurang. 

Ternyata terjadi kekeliruan. Yang meninggal memang Ryas Rasyid. Tetapi bukan Prof Ryas Rasyid yang mantan menteri itu. 

Yang meninggal adalah M Ryas Rasyid anaknya salah satu pejabat pemerintahan di Sulawesi Tengah. Dia memberi nama anaknya Ryas Rasyid karena kekagumannya pada Prof Ryas Rasyid. Ia juga alumni IIP. 

Pesan bantahan itu menyatakan, hari ini beredar info hoaks yang menunjukkan kecepatan tangan membuat dan share berita lebih cepat ketimbang daya otak dan nalar.

Diberitakan bahwa Prof Muhammad Ryaas Rasyid Wafat, Subhanallah...beliau Alhamdullilah sehat.

Berita ini diawali oleh flier duka atas meninggalkan Muh Ryas Rasyid, putra Bpk Muchlis, Inspektur Prov Sulteng, alumni IPDN/IIP/STPDN/, nama putranya diberikan sama sbg bentuk inspirasi pada gurunya. 

"Krn kecepatan otak kalah dg jari jemari,, tetiba mau jadi juara share, lsg buat berita..., Subhanallah), sudah cepat berita nya salah menyesatkan pula...: Semoga Prof Ryaas Rasyid Sehat dan bahagia  sklg selalu dalam karuniaNya.

Sekitar empat jam kemudian, tsunami-informasi">tsunami informasi datang lagi mengguncang Sulsel. Itu gara-gara gempa bumi yang terjadi di perairan 112 kilometer sebelah barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur. 

Dengan magnitudo 7,5 pada skala richter, gempa itu, menurut notifikasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berpotensi tsunami. Informasi patut diteruskan kepada masyarakat. 

Meskipun terjadi di tengah laut, notifikasi BMKG juga menyatakan Kabupaten Kepulauan Selayar berstatus siaga. Artinya, peringatan bagi pemerintah provinsi/kab/kota untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

Selayar memang berada di ujung selatan Pulau Sulawesi. Satu-satunya kabupaten yang seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi. Berhadapan langsung pula dengan laut lepas dan pusat gempa itu. 

Satu daerah lainnya yang mendapat peringatan, yakni Bulukumba dengan status waspada. Jika warga hendak ke Selayar naik feri, mereka harus berangkat dari Bira, Bulukumba. Penyeberangan memerlukan waktu sekitar dua setengah jam. 

Gempa itu juga menimbulkan tsunami informasi. Dengan cepat grup-grup WhatsApp dipenuhi foto dan video yang memperlihatkan kepanikan warga menyelamatkan diri. Keluar dari gedung yang rendah maupun gedung tinggi.

Seketika pula tersiar foto-foto kerusakan bangunan akibat gempa, dan video-video kepanikan warga di Pulau Bonerate, wilayah Selayar. Ada yang berlari, ada yang menggunakan sepeda motor menuju area yang lebih tinggi posisinya. 

Bahkan tersiar kabar air laut sempat surut agak jauh dari bibir pantai ke tengah laut. Itu salah satu ciri-ciri tsunami. Beberapa jam kemudian BMKG mencabut peringatan dini tsunami tersebut. 

Informasi tentang Selayar, khususnya dari Pulau Bonerate, diperoleh CELEBESMEDIA.ID dari mantan wartawan Farid Ma'ruf Ibrahim. Orang Selayar yang kini bermukim di Australia. Ia berkomunikasi dengan keluarganya di sana, sehingga informasinya dipercaya. 

Begitulah dunia hari ini. Setiap saat masyarakat dibanjiri dan diterpa tsunami informasi. Diperlukan sikap bijaksana, mencari kebenaran sebelum informasi tersebut diteruskan ke pihak lain. Informasi baik malah wajib dibagikan, tetapi jika informasi yang tidak jelas apalagi kabar bohong, sepatutnya menahan diri.

Download aplikasi CELEBESMEDIA.ID di Appstore dan Playstore.

Follow dan Add juga Sosial Media CELEBESMEDIA.ID di Instagram, Twitter, Facebook & Youtube.