Home > PSM

Jelang Final Piala AFF, Ini Cerita Bahar Muharram tentang Anaknya Asnawi

Bahar Muharram dan Asnawi Mangkualam - (foto by @psm_makassar/instagram)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Begitu banyak informasi beredar tentang Timnas Indonesia, jelang pertandingan final leg 1 Piala AFF, nanti malam melawan Thailand. 

Semisal prediksi hasil, analisa kekuatan dan kelemahan, strategi pelatih, dan sebagainya dari kalangan pengamat sepakbola dan media. 

Ini cerita dari Bahar Muharram dan istrinya, Fatmawati Rasak, orang tua tentang anaknya, Sang Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam

"Tadi pagi saya duduk-duduk sama istri di rumah. Asnawi menelpon. Tapi saya kasi bicara sama ibunya. Memang begitu dia, selalu menelpon kami," ujar Bahar Muharram, ayah Asnawi, yang juga asisten pelatih PSM Makassar, kepada CELEBESMEDIA.ID, Rabu (29/12/2021). 

Asnawi ditanya ibunya mengenai tidurnya semalam. Apakah cukup atau tidak, bagaimana kondisinya. Ia lalu dinasehati ibunya supaya jaga diri baik-baik, selalu jaga hubungan baik dengan teman, jangan sombong dan selalu berdoa mohon pertolongan dan perlindungan Allah. 

Asnawi pun, seperti biasa, selalu mohon doa restu ibunya dan ayahnya agar mampu bermain baik dan mempersembahkan yang terbaik bagi sepakbola Indonesia, harum nama bangsa Indonesia. Khususnya dalam dua leg final Piala AFF. 

Menurut Bahar, istrinya tidak pernah mau duduk di depan televisi menonton Asnawi melalui siaran langsung pertandingan. Tegang dia kalau Asnawi tanding. "Dia cuma berani putar-putar (wara-wiri) terus. Tapi sesekali ji intip-intip televisi Pak... Hahaha," ungkap Bahar, mantan pasukan pertahanan PSM Makassar. 

Menurut Bahar, ia tidak banyak bicara saat Asnawi menelpon, tetapi banyak memberi nasehat lewat istrinya. "Saya pesan passulu ngaseng mi. Paracca mi pakkuleangnu, iyya mi anne wattuna. Minta tolong ko sama Allah. (kerahkan semua kemampuan mu, ledakkan semua kekuatanmu. Ini momentumnya. Jangan lupa minta pertolongan Allah)," ujar Bahar.

Menurut kisah Bahar, Asnawi tipikal anak yang sayang orang tua, terutama ibunya. Selalu menelpon jika ada waktu luang. 

Demikian juga Bahar, sering mengecek Asnawi melalui temannya. Apakah informasi yang disampaikan Asnawi klop dengan informasi temannya. "Ya misalnya kalau dia bilang mau istirahat, tidur. Biasa saya cek ke temannya apa betul temannya bilang dia istirahat," ujar Bahar. 

Lebih dari itu, Bahar mengatakan, selalu berpesan kepada Asnawi agar terus meningkatkan kemampuan, jangan tinggalkan ibadah, selalu ingat Allah, dan tetap rendah hati jaga hubungan baik dengan teman dan sesama. 

"Jangan sombong dengan apa yang kamu raih dan miliki sekarang. Bola itu ada umurnya, tetapi hubunganmu dengan Tuhan dan sesama manusia itu tidak sebatas umur bola," katanya.