Home > PSM

KOLOM ANDI SURUJI - PSM dan Spirit Ewako di Ulang Tahun Ke-103

. Jumat, 02 November 2018 11:29
Ulang tahun PSM Makassar ke-103 (foto: Instagram/PSM Makassar)

Kekalahan itu pedih.

Kekalahan itu menyedihkan. 

Kekalahan itu duka lara. 

Kekalaha  itu melelahkan. 

Kemenangan itu prestasi 


Kemenangan itu menyenangkan.

Kemenangan itu membahagiakan.

Kemenangan itu layak dirayakan...


Tak masalah berapa kali kamu jatuh atau kalah. Atau gagal di tengah maupun di ujung perjalanan kompetisi. Selama semangat untuk selalu bangkit dan melawan terus menyala, itulah mental pemenang. Itulah makna hakiki semangat "Ewako" yang terus dikumandangkan. 

Mentalitas pemenang itu kini sangat dibutuhkan tim PSM. Sudah beberapa pekan bertengger sebagai pemimpin kompetisi di puncak kelasemen sementara. Posisi itu harus dipertahankan dengan segala daya dan upaya.

Kinerja atau performa memang berfluktuasi. Adanya kalanya posisi menang membuat grogi, gugup karena bersemangat untuk mempertahankan kemenangan, mengamankan posisi. Kegugupan acapkali membawa petaka, serba salah, kehilangan kontrol.

Tetapi jangan lupa. Lawan yang underdog bisa memiliki tenaga dan semangat yang berlimpah untuk mengalahkan, mempecundangi pemenang. Mereka tanpa beban, menyerang dan terus menyerang. Kalah pun bagi mereka, tidak masalah.

Jalan menuju kemenangan sampai akhir kompetisi terbuka lebar bagi PSM. Tradisi juara itu pernah tercatat dalam sejarah kegemilangan PSM di masa lalu. Tradisi ini harus dibangkitkan kembali. Dipertahankan, dirawat agar terus menyala.

 Hari ini, 2 November, merupakan hari lahir PSM, ketika ia didirikan 103 tahun silam dengan nama Macassaarsche Voetbal Bond. Dalam laman FIFA, organisasi sepakbola sejagad, PSM disebut-sebut sebagai kelab sepakbola tertua di Asia. 

PSM sejak "jaman old" itu, selalu menjadi mesin pencetak pemain-pemain hebat berkaliber internasional. Ada Ramang, Maulwy Saelan, Ronny Pattinasarani, dan seterusnya. PSM juga berperan sebagai sumber pemasok tim nasional. Tradisi itu terus berlanjut dan terpelihara sampai di "jaman now" ini.

Kita rindu di masa itu, kata suporter dalam lagunya, yang mereka arasemen sendiri.  Sebagai suntikan penyemangat motivasi di era sepakbola profesional ini. Menggema dan menggetarkan stadion tua yang menjadi kandang PSM. 

Bukan untuk sekadar bernostalgia. Tetapi disertai upaya keras, walau berdarah-darah. Mengandung makna spirit dan motivasi untuk terus berjuang, mencapai puncak prestasi. Puncak kebahagiaan sepakbola. 

Di hari ulang tahun ini, pada saat tim di posisi teratas, kalkulasi sisa pertandingan haruslah matang. Faktor nonteknis biasanya jauh lebih besar pengaruhnya. Tidak sedikit tim bagus frustasi di lapangan karena faktor wasit. 

Semoga perayaan ulang tahun 103 ini pemain PSM dapat mempersembahkan kado istimewa bagi dirinya, pemain, suporter, dan manajemen di akhir kompetisi. Semoga musim ini adalah musim semi yang indah. Membuktikan bahwa PSM memang memiliki tradisi juara, dan tim juara.(*)

Tags : PSM Makassar