Ananda Raehan, Jebolan Akademi PSM yang Dijuluki Bocah Ajaib
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Timnas U-22 Indonesia sukses meraih medali emas cabang olahraga sepakbola SEA Games 2023 Kamboja.
Dalam skuad juara tersebut, ada satu pemain kelahiran Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang memperkuat Tim Merah-Putih.
Ananda Raehan Alif, satu dari dua pemain PSM yang dipanggil pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri untuk SEA Games.
Medali emas yang diraih Garuda Nusantara tak terlepas dari kontribusi Ananda Raehan. Jebolan Akademi PSM itu tampil reguler di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
Pemain berusia berusia 19 tahun ini jadi salah satu pilihan utama Indra Sjafri di lini tengah. Ia tak pernah absen dari fase grup hingga laga final.
Ananda tampil penuh di dua pertandingan fase grup saat Indonesia mengalahkan Filipina 3-0 (4/5), dan Timor Leste 3-0 (7/5).
Gelandang berpostur 175 cm itu mencatatkan 335 menit bermain dengan torehan 3 assist tanpa mendapat kartu kuning maupun merah.
Berkat penampilan gemilangnya, pemain yang memperkuat PSM di kompetisi usia muda Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 itu dijuluki "Bocah Ajaib".
Pasalnya, ia menandai debutnya sebagai pesepakbola prosefional dengan membawa PSM Makassar juara Liga 1 2022/23 setelah puasa gelar selama 23 tahun.
Sedangkan di level internasional, gelandang kelahiran 17 Desember 2003 itu juga langsung meraih juara bersama Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023.
Medali emas yang diraih Ananda Raehan bersama Timnas U-22 terasa spesial, karena kali terakhir direngkuh pada SEA Games edisi1991 atau 32 tahun silam.
Atas performa ciamik di usia muda, tanda tangan Ananda Raehan pun jadi incaran tim-tim elit Indonesia.
Ia berulang kali dirumorkan hengkang ke klub kaya pada bursa transfer awal musim 2023/24. Teranyar, Ananda dikaitkan dengan Persija Jakarta dan Arema FC.
Meski demikian, Ananda Raehan diyakini tetap memperkuat Pasukan Ramang hingga beberapa musim ke depan.
Selain membela klub tanah kelahirannya, alasan pemilik nomor punggung 88 itu tak ingin hengkang karena gaya bermainnya sesuai dengan filosofi sang pelatih, Bernardo Tavares.