Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel Disidang Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel disidang terkait kasus pencemaran nama baik - (foto by Ria)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan, Muhammad Risman Pasigai (MRP) menjalani sidang kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (17/2/2020).

Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan dari saksi ini, menghadirkan Rusdin Abdullah (Rudal) yang juga merupakan korban dari kasus pencemaran nama baik tersebut.

Politikus Golkar ini dimintai keterangan, oleh para Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait dugaan kasus dirinya yang dituduh MRP sebagai dalang dari kericuhan saat Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel pada 26 Juli 2019 lalu.

“Di sini saya yang dirugikan, saya dikatakan menyuruh orang ke acara Musda itu untuk mengacaukan acara. Saya tidak mendengar sendiri, tapi saya mendengar dari media,” kata Rudal dihadapan Ketua Majelis Hakim, Zulkifly.

Ia mengaku memutuskan untuk melaporkan Risman selaku Ketua Panitia Musda IX DPD Golkar Sulsel, setelah mendiskusikan dengan pengacaranya. Apalagi ada pernyataan terdakwa yang berdampak pada istri dan anak mantan calon Walikota Makassar 2013 ini.

“Anak dan istri saya juga dirugikan. Namanya media sosial pak, pasti berdampak ke siapa saja. Saya tidak datang karena tidak diundang,” terangnya.

Rudal saat ditanyai Bambang Nur Cahyo terkait apakah dirinya yang menyuruh Wakil Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Makassar, Hamzah Abdullah untuk datang ke Musda tersebut, ia menjawab tidak.

“Saya merasa direndahkan sebagai senior Yang Mulia. Meski permintaan maaf sudah l dilayangkan Risman tapi saya anggap itu tidak beradab,” jelas Rudal.

Diketahui, Jumat (26/7/2019) lalu, pembukaan Musda DPD I Golkar Sulsel diwarnai kericuhan di Hotel Novotel, Makassar. Kericuhan bermula ketika sejumlah kelompok yang mengatasnamakan simpatisan membagi selebaran di area Musda.

Panitia Musda yang merasa terusik dengan kegiatan pembagian selebaran itu melakukan pengusiran. Hingga akhirnya aksi saling dorong tak terhindarkan.

Salah satu kader yang diusir dari area Musda yakni Wakil Sekretaris Bappilu Golkar Makassar, Hamzah Abdullah. Dia membawa ratusan selebaran itu saat Plt Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid memberikan sambutan.

Ternyata, selebaran yang dibagikan tersebut berisi penolakan Nurdin Halid sebagai calon ketua DPD I Golkar Sulsel. Mereka juga menilai Musda terkesan dipaksakan.