Anggota DPR RI Asal Sulsel Usulkan Revisi RUU Penanganan Sampah
CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI asal
Sulawesi Selatan, Andi Akmal Pasluddin mendukung rencana pemerintah melalui
Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) untuk menyelesaikan persoalan sampah laut.
Menurutnya, ketika Indonesia mampu mengendalikan sampah laut dengan dua tujuan
sekaligus, yakni memperbaiki ekosistem pantai dan memproduksi energi dari bahan
baku sampah, maka akan menjadi prestasi Indonesia di mata dunia pada upaya
mengatasi persoalan lingkungan di laut.
Menurut politisi Fraksi PKS tersebut, tahun 2016, Forum
Ekonom Dunia, menemukan fakta, ada 150 juta ton plastik di samudera bumi ini.
Plastik yang tumpah dari daratan ke laut, setiap tahunnya sebesar 8 juta ton.
Ketika plastik tidak terurai dalam jangka ratusan tahun, akumulasi ini tak
terbendung bila tidak ada upaya penyelamatan dari manusia.
"Laut ini sudah bisa bersih aja terutama
pantai-pantainya sudah sangat bagus, apalagi bila mampu sampahnya diubah
menjadi energi tenaga sampah, akan menjadi prestasi yang luar biasa di dunia
internasional," ucap Akmal, dirilis CELEBESMEDIA.ID dari laman resmi
DPR.RI, Senin (2/12/2019).
Legislator Dapil Sulawesi Selatan II itu menjelaskan,
Indonesia pada tahun 2005, menjadi negara penghasil sampah terbesar di Dunia
dengan jumlah produksi sampah sebesar 66-67 ton
per tahun. Sedangkan pada tahun ini, 2019, sebuah lembaga peneliti
Internasional merilis Indonesia penyumbang sampah laut terbesar kedua setelah
China.
Publikasi Indonesia sebagai penyumbang sampah laut terbesar
ke dua dipaparkan pada jurnal berjudul
Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean. Penghasil sampah laut terbesar
secara berurutan China sebesar 262,9 juta ton sampah, Indonesia (187,2 juta ton), Filipina (83,4
juta ton), Vietnam (55,9 juta ton), dan Sri Lanka (14,6 juta ton).
Akmal menyampaikan, Fraksi PKS sedang mengusulkan revisi RUU
Penanganan Sampah. UU Nomor 18 2008 tentang Pengelolaan Sampah perlu penguatan
sisi regulasi untuk menjawab persoalan sampah yang semakin kompleks. Ini
sejalan dengan program pemerintah ke depan sekaligus mengakomodir banyak ide
dari berbagai forum untuk mengatasi persoalan Lingkungan dan Energi sekaligus.
Bila kegiatan penanganan sampah laut ini serius ditangani
lintas sektoral, bukan hal mustahil Indonesia mampu mengatasi persoalan sampah
terutama sampah laut yang berimplikasi pada pengembalian kualitas ekosistemnya.
"Saya berharap program penanganan sampah laut ini bukan sekedar lips
service pemerintah untuk pencitraan saja. Program ini sangat bagus dan perlu
dukungan semua pihak. Menjawab tantangan energi dari sampah sekaligus mengatasi
persoalan lingkungan kawasan pantai dan laut akan menjadi prestasi mengagumkan
di mata dunia," pungkas Akmal.