Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Kepala Samsat Makassar: Saya Bukan Tim Sukses
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Usai menjalani pemeriksaan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel), Kepala UPT Pendapatan Wilayah 1 Makassar atau Samsat Makassar, Yarham Yasmin beri Klarifikasi.
Yarham Yasmin menegaskan dalam klarifikasinya bahwa ia bukanlah tim sukses salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel
"Diberitakan bilang kami jadi tim sukses, itu nda benar sama sekali," tegas Kepala Samsat Makassar, Yarham Yasmin.
Ia menjelaskan kronologi terkait beredarnya foto tersebut.
Yarham Yasmin mengungkapkan, pada Jum'at (27/09) sesaat setelah melakukan ibadah salat Jumat. Saat itu ia sedang istirahat, namun tetiba ada orang yang naik ke ruangan untuk konsul mengenai pajak.
"Saat itu hari jumat tanggal 27 September kalau tidak salah, setelah saya salat Jumat dan sedang istirahat, beliau ini mau mengurus pajak, karena pada saat itu memang sedang pelayanan dan hari terakhir pembebasan denda pajak, " Bebernya.
Kemudian setelah itu, ia tidak tahu menahu ternyata orang tersebut merupakan simpatisan pasangan calon Gubernur - Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 2. Mereka membawa kartu yang bergambar paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, dan berencana untuk membagikannya.
Namun Yarham mengaku, ia melarang aksi yang akan dilakukan oleh simpatisan tersebut, karena melanggar aturan terkait netralitas pilkada, apalagi kata ia Samsat merupakan kantor milik pemerintah.
"Saya larang (bagi-bagi kartu), saya bilang kau tidak boleh bagi-bagi di bawah, karena itu kan lagi pelayanan dan kantor ini merupakan fasilitas publik, apalagi milik pemerintah, makanya saya larang, karena saya tau ASN harus netral, jadi, daripada dia bagi dibawa, mending saya yang eksekusi di sini (ruangan Yarham), " sambungnya.
Usai dilarang, kemudian simpatisan tersebut meminta kepada Yarham Yasmin untuk melakukan foto dengan pose 2 jari sembari memegang kartu bergambar salah satu paslon tersebut, dengan alibi ingin menyelasaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Akhirnya, berdasarkan pengakuan Yarham, dirinya pun menuruti permintaan simpatisan, agar simpatisan tersebut tidak berlama-lama di dalam ruangannya. Tak sendiri, namun Yarham didampingi oleh 2 ASN lainnya.
"Itu permintaan dari simpatisan (Pose 2 jari dan pegang kartu), supaya cepat selesai, dia cepat keluar, makanya dia minta foto saya, dan saya tidak pernah sangka, kalau akan jadi seperti ini, dia bukan teman bahakan bukan keluarga. " Ungkapnya.
Namun yang terlapor hanya Yarham Yasmin, sementara 2 ASN lainnya yang turut tampil didalam foto, hanya dipanggil untuk klarifikasi sebagai saksi saja.
Laporan: Riski